Amazingfacts.id: Banyak yang mengenal nama Martin Luther, John Calvin, William Tyndale sebagai beberapa tokoh reformasi Protestan yang paling berpengaruh. Namun mungkin yang tidak begitu dikenal adalah Richard Baxter, seorang Inggris yang lahir pada tahun 1615, pada akhir masa Reformasi.
Pertobatan Pecandu Judi
Dibesarkan dalam kemalasan dan pencurian serta kecanduan judi, Baxter menjadi seorang pemuda yang berubah pada usia 15 tahun, ketika ia membaca buku A Book of Christian Exercise karya Robert Parson versi Edmund Bunny.
Untuk pertama kalinya, dia mengerti apa arti sebenarnya dari menjadi orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Ia bertekad untuk meninggalkan kehidupan lamanya dan mulai mengabdikan diri kepada Tuhan dan Firman-Nya.
Pada tahun 1638, ia ditahbiskan di Gereja Inggris. Kemudian dimulailah karir iman, kontroversi, dan penganiayaan seumur hidupnya. Baxter segera menjadi seorang Nonkonformis, yang lebih mengutamakan Firman Allah daripada firman manusia.
Pengkhotbah Yang Hidup
Pada tahun 1641, ia mulai tinggal selama hampir 20 tahun sebagai pendeta gereja di Kidderminster. Sebagai seorang pengkhotbah yang kuat, ia menerapkan khotbah-khotbahnya mengenai reformasi ke dalam praktik sehari-hari, mengembangkan pelayanan pribadi dari rumah ke rumah dan dengan tekun mendorong rekan-rekan pendetanya untuk tidak mengabaikan jiwa mereka sendiri.
Sebagai seorang penulis yang rajin, ia tidak hanya menulis lagu-lagu pujian dan puisi tetapi juga ratusan sumber teologis, termasuk karyanya yang paling terkenal, The Reformed Pastor dan renungan The Saints’ Everlasting Rest.
Sebagai seorang advokat yang berani untuk kebebasan beragama, di tahun-tahun terakhirnya ia dianiaya karena keyakinannya dan bahkan dipenjara pada usia hampir 70 tahun. Namun ia terus berjuang, menjadi penulis yang lebih produktif menjelang akhir hayatnya dibandingkan masa mudanya.
Pengabdian Yang Tekun
Pada tahun 1691, dia pergi dengan tenang ke kuburnya, meskipun kontribusi sastranya hingga hari ini tetap terdengar jelas. Ia adalah seorang yang dengan sungguh-sungguh mengetahui bahwa Alkitab adalah benar dan bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut.
Apa yang ia khotbahkan, ia percayai sampai ke lubuk jiwanya yang paling dalam. Pertobatannya tidak mulus, bisa dikatakan hanya karena membaca sebuah buku tetapi hatinya tertusuk dan tunduk pada pertobatan yang sejati.
Dari saat-saat yang tenang itu, muncullah sebuah kehidupan yang penuh dengan pengabdian yang tekun dan tak henti-hentinya kepada Tuhan.
Renungkanlah: Apakah Anda sedang menantikan suatu mukjizat yang dramatis dari Allah untuk mengubah hidup Anda? Mukjizat Allah adalah transformasi setiap hari dari hati yang berserah kepada-Nya!
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 1 Yohanes 2:6.