Amazingfacts.id: Terkubur di bawah distrik Akhisar di Turki modern adalah kota kuno Tiatira.
Sejarah Tiatira
Penduduk setempat yang pagan menyembah Tyrimnas, julukan Lydia untuk Apollo, dewa matahari Yunani. Dalam mitologi Yunani, Apollo adalah putra Zeus, dewa di atas semua dewa lainnya. Jadi, dengan kata lain, Apollo adalah putra dari dewa yang “paling tinggi”.
Di Tiatira inilah Kristus memperkenalkan diri-Nya sebagai “Anak Allah.” Apollo hanyalah seorang penipu, palsu, karena yang ada hanyalah “Matahari Kebenaran” (KJV-Maleakhi 4:2), yaitu Yesus Kristus. Yesuslah yang digambarkan dengan “mata seperti nyala api” dan “kaki seperti tembaga halus” Dialah yang akan “membinasakan dengan kecemerlangan kedatangan-Nya” (2 Tesalonika 2:8).
Peringatan Allah
Dalam penerapan nubuatnya, Tiatira mewakili gereja Kristen dari tahun 538 sampai 1798, sebuah periode yang sangat dikenal oleh para pelajar nubuat Alkitab. Ini adalah era kesengsaraan terbesar gereja, ketika penipuan, kecurangan, dan fitnah dipamerkan sebagai agama, ketika Gereja Katolik Roma:
“Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. Kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.” (Daniel 8:10, 12). Ini adalah Zaman Kegelapan dari nubuat 1.260 hari (Daniel 7:23-25; Wahyu 13:5), ketika terang Firman Allah disembunyikan dari orang-orang.
Janji Kristus Kepada UmatNya
Tetapi bahkan melalui kesengsaraan yang paling mengerikan ini, masih ada orang-orang yang meningkatkan standar Kristen yaitu “kasih, pelayanan, iman, dan kesabaran.” Dan pada tahun-tahun terakhir dari Abad Kegelapan “yang terakhir lebih dari yang pertama” – terang Reformasi Protestan mulai menyingsing, menyingkapkan kebenaran-kebenaran Allah untuk dilihat oleh seluruh dunia dengan mata kepala sendiri.
Kepada semua orang yang tetap setia, Kristus juga memberikan janji ini: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku (kita) dan terang bagi jalanku (kita)” (Mazmur 119:105). Kita harus mengikuti terang-Nya keluar dari kegelapan.
Juruselamat yang mulia, di saat-saat kebingungan, penganiayaan, dan keputusasaan, kiranya saya mencari terang-Mu dan mengikuti jejak-Mu ke jalan kebenaran.
Untuk Studi Lebih Lanjut: Mazmur 84:11; Amsal 4:18; Yohanes 8:12.
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga. Wahyu 2:18.