Amazingfacts.id: Ketika Yesus, yang dikhianati oleh murid-Nya, ditangkap oleh para pemimpin Yahudi, Petrus “menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya.” (Yohanes 18:10). Tetapi Yesus segera menegurnya: “Sarungkanlah pedangmu, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.” (Matius 26:52). Kemudian, sebelum dibawa menuju kematian-Nya, Yesus menyembuhkan hamba itu (Lukas 22:51).
Dalam satu tindakan tunggal itu, Kristus menyatakan apa tujuan dari pelayanan-Nya: untuk memberikan hidup yang kekal kepada umat manusia. Dia tidak datang untuk menyelamatkan nyawa-Nya sendiri-tetapi untuk menyelamatkan nyawa kita. “Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia?” (Roma 10:14). Dalam arti yang paling harfiah, dengan menyembuhkan telinga hamba itu, Yesus menunjukkan kepadanya Injil. Siapa bertelinga, hendaklah ia sungguh-sungguh mendengar kabar baik! “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (ayat 17).
“Ketekunan dan iman orang-orang kudus” hanyalah pendahuluan dari ayat selanjutnya: “Inilah ketekunan orang-orang kudus, yaitu mereka yang menuruti perintah-perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14:12). Orang-orang kudus, umat Allah, harus mengikuti teladan Kristus. Mereka bertindak berdasarkan iman, bukan paksaan, dengan kesabaran, bukan penganiayaan. Iblislah yang datang “untuk mencuri, membunuh dan membinasakan” (Yohanes 10:10) – bukan Kristus. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan,” kata Kristus.
Alkitab memang telah menubuatkan nasib binatang itu: Penangkapnya benar-benar menjadi tawanan. Tidak hanya paus secara harfiah ditangkap pada akhir 1.260 tahun, tetapi pada penghakiman terakhir, kepausan pada akhirnya akan menerima ganjaran yang setimpal: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” (Roma 12:19).
Tabib Agung, ketika penganiayaan sekali lagi terjadi di akhir zaman, kiranya kami tidak hidup oleh pedang, tetapi oleh iman kepada-Mu.
Untuk Studi Lebih Lanjut: Amsal 22:22, 23; Yeremia 15:2; Lukas 18:8.
Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar. Wahyu 13:9.
– Doug Batchelor –