Amazingfacts.id: Setiap tahun, 171.000 orang Kristen dibunuh karena iman mereka, dan 100 juta orang Kristen mengalami penangkapan dan interogasi. Penganiayaan terhadap orang Kristen sangat parah di Korea Utara. Menyembah siapa pun selain “pemimpin tercinta” adalah ilegal. Orang tua tidak dapat membagikan iman mereka di rumah hingga anak-anak mereka cukup dewasa untuk memahami risikonya.
Diperkirakan ada 50.000 hingga 70.000 orang Kristen di kamp kerja paksa. Namun, Kristen tetap berkembang di sana, dengan diperkirakan 400.000 orang percaya. Ibrani 11, yang sering disebut sebagai bab iman, mengakhiri kisah pahlawan-pahlawan Alkitab dengan pernyataan ini: “Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi” (Ibrani 11:32).
Penulis kemudian mencantumkan hal-hal yang telah dilakukan terhadap orang-orang beriman, termasuk penganiayaan dan kematian: “orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik… Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang.” (ay. 35, 37).
Namun, meskipun para pahlawan iman ini menderita begitu banyak, Ibrani dengan jelas menyatakan bahwa mereka belum menerima upah mereka sepenuhnya: “Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.” (ay. 39). Janji yang dimaksud adalah janji yang diberikan Allah kepada Abram: tanah Kanaan. Tanah Kanaan tidak pernah menjadi surga bagi orang Yahudi seperti yang Allah maksudkan. Mengapa Allah membuat orang-orang yang setia ini menunggu?
Jawaban menjadi jelas ketika kita mempertimbangkan bagaimana penganiayaan terhadap umat Allah terus berlanjut hingga hari ini. Allah memilih untuk tidak memberi hadiah kepada sebagian orang yang setia hingga semua orang yang setia dapat menikmati janji itu bersama-sama, dan oleh karena itu memutuskan untuk memberikan janji yang lebih baik daripada tanah Kanaan yang duniawi: “Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan” (ay. 40). Alih-alih tanah Kanaan yang duniawi, Allah telah mempersiapkan Yerusalem Baru yang surgawi.
Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Ibrani 11:16.
– Doug Batchelor –



									 
					


