Amazingfacts.id: “Kemah Tuhan ada di tengah-tengah manusia.” Betapa luar biasanya janji ini!
Namun, janji ini mencerminkan apa yang terjadi ketika Yesus datang ke dunia. Dalam Injil Yohanes, kita membaca, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (1:14). Kata kerja Yunani untuk “tinggal” berasal dari akar kata yang berarti “berkemah” atau “mendirikan tenda.”
Ide berkemah bersama Allah memiliki sejarah yang panjang dan suci. Ayat ini akan membuat mereka teringat pada kemah suci pertama bangsa mereka, kemah suci di padang gurun, yang dibangun sesuai perintah Allah kepada Musa: “Biarlah mereka membuat bagi-Ku sebuah kemah suci, supaya Aku dapat tinggal [berkemah] di tengah-tengah mereka” (Keluaran 25:8).
Pada ayat berikutnya, tempat suci ini disebut “kemah suci.” Ayat tersebut berbunyi: “Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.” (25:9). Ini adalah salah satu dari ratusan teks tentang “kemah suci,” tempat Allah berdiam di tengah umat-Nya di bumi ini.
Oleh karena itu, teks hari ini mencerminkan gagasan yang telah bergema sepanjang sejarah: kehadiran Allah yang tinggal di tengah-tengah kita. Namun, dalam hal ini, sesuatu yang sangat berbeda terjadi, dan itu karena umat-Nya tidak lagi terpisah dari-Nya karena dosa mereka karena Yesus telah datang, bukan sekali tetapi dua kali, dan telah menyelesaikan masalah dosa selamanya.
Di Israel kuno, Allah menyatakan keinginannya bahwa “Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.” (Yeremia 31:33), tetapi dosa umat-Nya selalu menghalangi. Tidak lagi. Mulai sekarang, mereka akan menjadi umat-Nya dan “Allah sendiri akan bersama mereka” selamanya (Wahyu 21:2).
Ya Allah, saat ini, aku ingin menjadi salah satu umat-Mu dan Engkau menjadi Allahku. Aku ingin bersama-Mu selamanya.
Untuk Studi Lebih Lanjut: Yeremia 24:7; 1 Korintus 13:12; Ibrani 9:2.
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. (Wahyu 21:3).
– Doug Batchelor –






