Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: “Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke bumi.” Wahyu 16:1
Ketika Kristus menghentikan upacaraNya dalam bait suci, murka yang tidak bercampur yang mengancam mereka yang menyembah binatang dan patungnya dan yang menerima tandanya (Wahyu 14:9,10), akan dicurahkan. Laknat terhadap Mesir ketika Allah hendak melepaskan Israel sama sifatnya dengan pehukuman mengerikan yang lebih meluas akan berlaku di atas dunia sebelum kelepasan terakhir umat Allah. Dalam melukiskan bencana-bencana yang dahsyat tersebut, sang pewahyu berkata: “Maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan menyembah patungnya.” Lalu menjadi “seperti darah orang mati; dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.” Dan sungai-sungai dan mata-mata air, … menjadi darah. Dengan pehukuman yang mengerikan seperti inilah keadilan Allah dipertahankan sepenuhnya. Malaikat Allah memaklumkan: “Adil Engkau, … Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka. “Wahyu 16:2-6. Dengan menuduh umat Allah sampai mati, mereka betul-betul telah mendatangkan kesalahan daripada darah mereka seakan-akan darah itu ditumpahkan oleh tangan mereka. …
Dalam laknat yang berikutnya, kuasa diberikan kepada matahari “untuk menghanguskan manusia dengan api. Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat.” Ayat 8, 9. …
Laknat-laknat ini tidak berlaku secara menyeluruh atau para penghuni bumi akan ditewaskan semuanya. Namun inilah bencana yang paling mengerikan yang pernah diketahui oleh manusia yang fana. Semua pehukuman terhadap manusia, yang terjadi sebelum pintu kasihan ditutup, bercampur dengan rahmat. Darah Kristus yang memohon itu telah melindungi orang berdosa daripada menerima balasan yang setimpal dengan kesalahannya; tetapi pada pehukuman terakhir murka dicurahkan tidak lagi bercampur dengan rahmat.
Datangnya murka Allah segera akan berlaku, dan ketika ia mulai menghukum orang-orang durhaka, maka tidak ada waktu istirahat lagi sampai akhirnya. Badai murka Allah sedang berhimpun dan yang akan tahan hanyalah mereka yang menyucikan diri melalui kebenaran di dalam kasih Allah. Mereka akan bersembunyi dengan Kristus di dalam Allah sampai kebinasaan itu berlalu.
Maranata Hal. 267