Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Mazmur 46:2
Walaupun umat Allah akan dikelilingi oleh banyak musuh yang menginginkan kebinasaan mereka namun kesengsaraan demi mempertahankan kebenaran; yang mereka takutkan ialah setiap dosa yang belum ditobatkan, dan jangan-jangan melalui beberapa kesalahan dalam diri mereka sendiri mereka akan gagal menyadari kegenapan janji Juruselamat: Aku “akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang yang diam di bumi.” Wahyu 3:10. Jikalau mereka dapat memiliki jaminan pengampunan maka mereka tidak akan kendur dari kebinasaan atau kematian; tetapi jika mereka terbukti tidak layak, dan kehilangan nyawanya sebab tabiat jika mereka terbukti tidak layak, dan kehilangan nyawanya sebab tabiat mereka sendiri yang bercacat, maka nama Allah yang kudus akan menuduhnya.
Dari setiap pelosok mereka mendengar rencana penghianatan dan melihat kegiatan pemberontakan; maka timbullah di dalam diri mereka suatu keinginan yang mendalam, suatu kerinduan jiwa yang sungguh-sungguh, supaya kemurtadan yang besar ini dapat diakhiri dan kejahatan orang-orang jahat dapat berakhir. Tetapi sementara mereka memohon supaya Allah menghentikan pemberontakan maka dengan perasaan yang peka terhadap kecelaan sendiri, sehingga diri mereka sendiri tidak lagi mempunyai kuasa untuk menolak dan mendorong arus pasang kejahatan yang hebat. Mereka mereka merasa bahwa sekiranya mereka selalu mengerahkan semua kesanggupan mereka dalam pekerjaan Kristus, maju terus dengan kekuatan demi kekuatan, maka pasukan Setan akan tidak mempunyai kuasa dan tidak berhasil melawan mereka.
Mereka merendahkan jiwa mereka di hadapan Allah, sambil menoleh kepada pertobatan mereka daripada dosa-dosa mereka pada waktu yang lalu, dan memohon janji Juruselamat: “Kalau mereka mencari perlindungan kepadaKu dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai Aku. “Yesaya 27:5. Iman mereka tidak gagal walaupun doa mereka tidak segera dijawab. Walaupun menderita kesukaran, ketakutan dan kesengsaraan yang hebat, mereka tidak memutuskan hubungan mereka. Mereka tetap memegang kekuatan Allah sama seperti Yakub memegang malaikat; dan perkataan yang keluar dari jiwa mereka ialah: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”
Masa kesukaran adalah saat menentukan untuk menunjukkan tabiat yang serupa dengan Kristus. Masa kesukaran itu direncanakan untuk menuntun umat Allah menolak Setan dan pencobaannya.
Maranata Hal. 273