Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak. Yohanes 5:22
Dalam ajaran-ajaranNya, Kristus berusaha memberi kesan kepada manusia akan kepastian datangnya penghakiman dengan publikasinya. Ini bukanlah penghakiman atas segelintir orang ataupun suatu bangsa, tetapi atas seluruh umat manusia di dunia, atas makhluk manusia yang tidak terhitung banyaknya. Penghakiman ini harus disaksikan oleh dunia-dunia lain, bahwa kasih, kejujuran, pelayanan manusia terhadap Allah, dapat dihormati sampai kepada derajat yang tertinggi. Tidak akan ada kemuliaan dan kehormatan yang kurang. … Hukum Allah akan dinyatakan dalam keagungannya; dan orang-orang yang telah berdiri menentang dengan memberontak terhadap perintah-perintah yang kudus itu akan mengerti bahwa hukum yang mereka buang, dan tidak acuhkan serta diinjak-injak adalah standar Allah untuk tabiat. …
Dalam dunia yang bercela ini, seisi sorga memberikan perhatian yang terbesar; karena Yesus membayar harga yang tidak terbatas demi jiwa-jiwa penduduknya. …
Allah telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, karena tak dapat disangkal Ia adalah Allah yang dinyatakan dalam daging.
Allah telah merencanakan supaya Raja orang-orang yang menderita sebagai manusia harus menjadi hakim seluruh dunia. Ia yang datang dari istana sorga untuk menyelamatkan manusia dari kematian yang kekal; … Ia yang menyerahkan diri untuk diadili di depan pengadilan duniawi, dan menderita kematian di salib yang memalukan. Ia sendirilah yang akan mengumumkan keputusan terakhir pahala atau hukuman. Ia yang menyerahkan diri untuk menderita dan menanggung kehinaan salib di dunia, ataspersetujuan Allah akan menerima imbalan yang paling lengkap, dan menaiki tahta itu disaksikan oleh seluruh penghuni semesta alam sebagai Raja orang kudus. Ia telah merampungkan pekerjaan keselamtan, dan menunjukkan pada dunia-dunia yang tidak jatuh dan keluarga sorga bahwa pekerjaan yang dimuliaNya, sanggup diselesaikanNya. …
Pada hari pemberian pahala atau hukuman terakhir, baik orang-orang kudus maupun orang-orang berdosa akan mengetahui Dia yang telah dikorbankan adalah Hakim semua orang yang hidup. … Hari keputusan terakhir itu akan berlangsung dengan khidmatnya. … Pintu kasihan terbuka bagi kita, kesempatan dan hak diserahkan pada kita, untuk menjadikan panggilan dan pilihan pasti. Oh betapa kita harus menghargai kesempatan ini, dan menjalankan setiap talenta yang Allah karuniakan, supaya kita dapat menjadi penatalayanan yang setia terhadap diri kita sendiri.
Maranata Hal. 341