Siapa di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemalhembutan. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Yakobus 3:13,14.
Apakah dusta melawan kebenaran? lalah mengatakan percaya kepada kebenaran namun semangat, kata-kata dan perbuatan tidak menyatakan Kristus, tetapi menyatakan Setan. Sangkaan-sangkaan jahat, tidak sabar dan tidak suka mengampuni adalah dusta kepada kebenaran, tetapi kasih, kesabaran dan pengendalian diri sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran. Kebenaran selamanya murni, selalu baik, bernapaskan kesemerbakan surgawi yang tidak bercampur dengan mementingkan diri sendiri. . . .
Menjadi kasar atau tidak ramah, mencela orang lain, memberikan kesan kejam, menghakimi, memelihara pikiran-pikiran jahat, bukanlah hasil dari hikmat yang datang dari atas. . . . Bahasa orang Kristen haruslah lembut dan berhati-hati, oleh karena imannya yang suci mengharuskannya menyatakan Kristus kepada dunia ini. Semua mereka yang tinggal dalam Kristus akan menyatakan sopan santun yang baik dan suka memaafkan yang menandai tabiat-Nya. Pekerjaan mereka hendaklah pekerjaan kesalehan, keadilan dan kemurnian. Mereka akan memiliki hikmat kelembutan, dan akan menjalankan pemberian kasih karunia Yesus.
“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Tuhan di dalam hatimu” (Kol. 3:1 5,1 6). lnilah praktik Kristus. la sering diserang oleh penggodaan, tetapi gantinya menyerah atau gusar, Ia menyanyikan puji-pujian Tuhan. Dengan nyanyian-nyanyian rohani la menghentikan kata-kata fasih mereka yang digunakan Setan untuk menimbulkan pertengkaran. . . .
Bilamana mereka yang mengasihi Tuhan digoda, biarlah mereka menyanyikan puji-pujian Khalik mereka gantinya mengucapkan kata-kata yang menuduh atau mencari-cari kesalahan. Tuhan akan memberkati mereka yang mencoba mengadakan perdamaian. Percayalah kepada Tuhan. Hati-hatilah jangan memberi keuntungan kepada musuh dengan kata-katamu yang tidak terjaga. Pandanglah selalu kepada Yesus. Dialah kekuatanmu. . . .
Selalulah penuh dengan pertimbangan, lembut, ramah, dan kasih sayang, agar suasana di sekitarmu semerbak dengan berkat-berkat surga.
Inilah Hidup Yang Kekal, Hal. 184