Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Mat. 5:6.
Janganlah ada seorang pun cenderung untuk menyembunyikan terangnya. Mereka yang menyembunyikan terang mereka sehingga dunia tidak bisa membedakan antara mereka dengan yang berjalan di dalam gelap akan segera kehilangan kuasa untuk memantulkan terang. Mereka adalah yang diumpamakan lima orang anak dara yang bodoh, dan bilamana krisis datang, bilamana panggilan terdengar, “Mempelai datang! Songsonglah dia!” (Mat. 25:6), mereka akhirnya juga bangun dan mendapati bahwa lampunya telah padam, dan bahwa mereka bercampur dengan unsur-unsur dunia ini dan tidak menyediakan cukup minyak kasih karunia. Mereka dibuai dan tertidur oleh seruan damai dan sejahtera, dan tidak menjaga lampu mereka telap menyala.
Setelah bangun dalam kegelapan, mereka meminta minyak, tetapi adalah tidak mungkin bagi seorang Kristen untuk membagikan tabiat kepada orang yang lain. Tabiat tidak bisa dipindahkan. Mereka yang mengaku orang Kristen yang menyukai hal-hal yang mudah, yang mengasihi dunia, Yang menyukai mode tidak boleh masuk ke dalam perjamuan kawin Anak Domba dengan mereka yang dilambangkan oleh lima orang anak dafa yang bijaksana. Pada waktu mereka memohon untuk masuk, kepada mereka diberitahukan bahwa pintu telah tertutup. Sakaranglah waktunya membagikan terang. . . .
Bukanlah untuk dipandang sebagai perkara-perkara yang tidak berarti mempunyai terang kebenaran zaman ini, tetapi supaya tidak binasa. bukan untuk dikatakan sebagai perkara kecil oleh sikap dan perasaan, walaupun perasaan itu dinyatakan dalam kata-kata, “Tuanku menunda kedatangannya.” Roh dan pengaruh rasa aman dan sejahtera ada di tengah-tengah kita, dan suasana yang mengelilingi banyak orang yang mengaku sebagai orang percaya kepada kedatangan Yesus Kristus yang tidak lama lagi, adalah tabiat yang berbahaya, yang dimaksudkan untuk menenangkan mereka yang seharusnya digerakkan untuk menunjukkan semangat dan tekad dan berdiri dalam tugas untuk mengamarkan manusia mengenai kedatangan Tuhan kita yang tidak lama Iagi. . . . Kita harus membicarakan kebenaran itu, kita harus membiarkan terang kita bercahaya dengan sinar yang terang dan tetap, supaya jangan ada jiwa-jiwa yang terantuk dan jatuh sebab terang kita kehilangan cahayanya.
Inilah Hidup yang Kekal Hal. 214