Banjir yang sangat menghancurkan, tersebar luas, menelantarkan ribuan rumah di kota ke-4 terbesar Amerika—Houston, Texas. Hujan dari badai Harvey diperkirakan membawa sekitar 1,2 meter air ke area yang rata-rata hanya 1 meter setahun. Bandara ditutup, stasiun berita tidak mengudara, dan layanan darurat kewalahan, disebabkan oleh banjir yang menelanda kota.
Ketinggian air di bendungan telah bertambah 15 cm dalam waktu satu jam. Dalam usaha mengendalikan banjir, para petugas membuka aliran air bendungan. Gelombang air yang keluar akan menyebabkan banjir di beberapa area—tetapi harapannya adalah tindakan ini mengurangi efek dari banjir di komunitas yang lebih padat.
Seperti banjir di Houston, masalah dan pencobaan sering merepotkan hidup kita. Tetapi Tuhan berjanji, “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan” (Yesaya 43:2)
Sejarah itu penuh bencana, tetapi kita bisa melihat ke belakang dan menemukan tangan yang penuh kasih Tuhan menjangkau untuk menyelamatkan umat-Nya dari badai—dan tidak selalu badai. Dia menyelamatkan Nuh dalam bahtera; kawan-kawannya Daniel selamat dari tengah api; Daniel bertahan semalam dengan singa-singa yang lapar. Yesus menderita kematian di salib, tetapi dia bangkit kepada hidup yang kekal sebagai Pemenang atas maut.
Yesus melihat tantangan-tantangan yang akan dihadapi pengikut-Nya ketika Dia meninggalkan dunia—dan Dia berdoa, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.” (Yohanes 17:15). Dunia kita telah dikuasai musuh, dan kita sering kali dikelilingi banjir yang merusak. Tetapi ketika kita menempatkan iman kita dalam firman-Nya, kita bisa berserah kepada kuasa-Nya untuk sepenuhnya menyelamatkan kita yang percaya (Ibrani 7:25)