Delapan derajat sebelah utara khatulistiwa di Mikronesia, di pulau terpencil Pohnpei, terdapat reruntuhan Nan Madol yang seram— dikenal juga dengan nama Machu Pichu Pasifik. Di pulau berbalut hutan yg dikelilingi oleh terumbu karang yang indah, terletak sebuah kota yang hilang yang terdiri dari “balok-balok” batu yang aneh.
Reruntuhan peradaban yang terlupakan ini adalah salah satu rahasia arkeologi yang paling dijaga karena mengandung misteri terbesar. Nan Madol, yang berarti “karang surga,” ditinggalkan sudah sejak berabad-abad yang lalu. Reruntuhan ini menutupi hampir 150 hektar di pantai air surut yang berbatasan dengan hutan lindung terumbu, dan sederet kanal labirin yang merintangi 92 pulau buatan manusia.
Bangunan utamanya dibangun dari balok batu raksasa yang panjangnya 18 kaki dengan diameter beberapa kaki. Log ini terbuat dari kristal basal vulkanik dan beratnya mencapai dua setengah ton. Mereka ditumpuk seperti kayu cord untuk membentuk dinding setinggi 50 kaki dan tebal 18 kaki.
Bangunan utamanya menyerupai lapangan upacara yang dibangun oleh suku Maya dan Aztec. Dibutuhkan tenaga kerja yang terorganisir dengan baik dan budaya yang canggih untuk menciptakan “Venesia Pasifik” ini, tetapi ras dari orang orang yang membangun tempat ini tidak berbekas lagi. Motif pembangunannya, bagaimana batu besar itu diangkut, atau mengapa batu itu ditinggalkan, semuanya tidak diketahui. Bahkan penduduk asli yang sekarang tinggal di Pohnpei juga bingung akan Nan Madol ini.
Dalam kitab Wahyu, Yohanes menggambarkan sebuah peradaban yang akan bertahan selamanya. Kota suci akan turun dari surga ke Bumi dan akan dihuni oleh umat Allah. Batu besar dan indah akan digunakan dalam pembangunannya. Tapi ada satu yang hilang. Tidak seperti Nan Madol, yang memiliki tempat ibadah, Yohanes berkata, “Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.” (Wahyu 21:22).
Apakah Anda akan memilih untuk menjadi bagian dari peradaban ini?
Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Wahyu 21:27
-Doug Batchelor-