Amazingfacts.id: Siapakah teladan yang dapat menghidupkan kebenaran di tengah dunia yang kacau dan tak kecenderungan hati untuk melakukan yang jahat? Ya, Dia adalah Yesus Kristus yang turun di dunia menjadi Anak Manusia.
hidup sesuai alkitab
Pada masa kanak-kanakNya Yesus melihat bahwa orang-orang tidak hidup dalam cara yang Alkitab katakan. Ia mempelajari Alkitab dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan dan cara-cara yang ditunjukkan Firman Allah.
Ketika orang-orang menemukan kesalahan padaNya, karena Ia begitu sederhana dan rendah hati, maka Ia mengarahkan mereka pada Firman Allah. Saudara-saudaraNya memberitahu bahwa Ia mengira DiriNya jauh lebih baik daripada mereka, dan menegurNya karena menempatkan diri di atas para imam dan penguasa bangsa itu.
Setelah pengetahuanNya semakin besar, Ia mengetahui kekeliruan-kekeliruan besar bertambah di tengah bangsaNya dan bahwa karena mereka mengikuti perintah manusia gantinya perintah Allah, maka kesederhanaan dan kebenaran dan kesalehan sejati menjadi hilang di bumi.
praktek kesalehan hilang
Ia melihat orang-orang menjalani upacara-upacara dan rutinitas dalam ibadah mereka kepada Allah dan melewatkan kebenaran kudus yang membuat pelayanan mereka itu berharga. Ia mengetahui bahwa pelayanan mereka yang tanpa iman itu tidak dapat memberikan kebaikan apa pun pada mereka dan tidak akan memberikan kedamaian dan ketenangan.
Mereka tidak dapat mengetahui apa artinya bebas dalam roh bila mereka tidak melayani Allah dalam kebenaran. Yesus tidak selalu berdiam diri melihat pelayanan tak berguna ini tetapi kadang-kadang memberitahu orang-orang di mana kesalahan mereka.
Karena Ia begitu cepat melihat apa yang salah dan apa yang benar, saudara-saudaraNya sangat jengkel padaNya, karena mereka berkata bahwa apa pun yang diajarkan imam harus dianggap suci sama dengan perintah Allah.
para iman dan orang farisi
Tetapi Yesus mengajarkan baik oleh perkataan maupun oleh teladanNya bahwa pria dan wanita harus beribadah kepada Allah tepat seperti yang Ia minta dan tidak mengikuti upacara-upacara yang diajarkan manusia.
Para imam dan orang Farisi juga jengkel karena anak ini tidak mau menerima ciptaan manusia, pepatah, dan tradisi mereka. Mereka mengira bahwa Ia memperlihatkan rasa tidak hormat kepada agama mereka dan kepada para rabi yang telah memerintahkan pelayanan ini.
Ia memberitahu mereka bahwa Ia akan mengindahkan setiap kata yang keluar dari mulut Allah dan bahwa mereka harus menunjukkan kepadaNya dari Alkitab di mana letak kesalahanNya. Ia mengemukakan kepada mereka fakta bahwa mereka sedang menempatkan perkataan manusia di atas Firman Allah.
Hal ini menyebabkan orang-orang memperlihatkan sikap tidak hormat kepada Allah dengan menuruti perintah-perintah manusia ini. Dimana perintah manusia adalah tidak semuanya sesuai dengan tuntunan Alkitab.
Kasih karunia Allah ada pada-Nya. Lukas 2:40.
-Suara Hati Nurani Hlm. 232-