Di tengah bencana alam terburuk yang melanda Ekuador Sejak 1949 Gempa Ambato, Presiden Rafael Correa menyatakan keadaan darurat di negaranya. Operasi penyelamatan masih berlangsung sebagai personil darurat bekerja untuk menemukan korban terjebak di bawah reruntuhan. Beberapa anggota keluarga mempertaruhkan hidup mereka dengan masuk ke dalam bangunan yang tidak aman untuk menemukan keluarga mereka. Penggalian lainnya dilakukan dengan mati-matian dengan tangan kosong untuk mencari orang yang terjebak di puing-puing bangunan.
Satu keluarga sedang mempersiapkan untuk merayakan ulang tahun putri mereka ke 17 tahun yang sementara bersekolah di sekolah medis ketika bangunan runtuh dia membunuh dirinya sendiri, orang tuanya, dan saudara laki-lakinya yang masih balita. Tiga saudara yang tersisa menjadi yatim piatu bersama dengan keluarga yang masih berduka cita. “Saya tidak pernah berpikir hidup saya akan hancur dalam satu menit,” kata bibi mereka.
Hanya selang beberapa hari sebelumnya gempa bumi dahsyat melanda Jepang. Pada hari Kamis, dengan kekuatan 6.2 SR gempa melanda 4 mil dari kota Ueki. Kemudian pada hari Jumat, dengan kekautaan 6.0 SR gempa melanda sekitar 4 mil dari Uto. Dan akhirnya, gempa berkekuatan 7,0 SR melanda di luar kota Kumamoto-shi. Lebih dari 40 orang tewas dan hampir seribu terluka.
Apakah segala sesuatu tepat di waktu yang tidak tepat? Sangat mudah untuk meragukan bahwa Allah menyertai kita ketika dunia kita tampaknya runtuh, kadang-kadang hanya dalam beberapa saat saja. Tetapi Tuhan tidak meninggalkan satu planet yang memberontak melawan Dia. Alkitab berulang kali mengatakan bahwa Allah beserta kita, bahkan di saat yang paling sulit. Daud berbicara kepada orang-orang yang mengalami pengalaman dashyat ketika ia menulis:
“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun rebut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.” (Mazmur 46:1-3).
Mari kita berdoa bagi saudara-saudari kita yang berada di Ekuador dan Jepang. Bahkan jika hidup kita harus berubah hanya dalam satu menit, ada satu yang mengasihi kita dan tidak dapat terguncang. “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:10).