Unsur-unsur Kesehatan yang Baik
Jawab Yesus kepadanya: Barangsiapa minum air ini, ia akan haus iagi, tetepi barang siapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk salama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. Yohanes 4:13, 14
Pada waktu sehat dan pada waktu sakit, air jernih adalah suatu berkat yang terpilih dari Sorga. Pemakaiannya yang teratur mmemajukan kesehatan. Air adalah minuman yang disediakan Allah untuk memuaskan dahaga binatang dan manusia. Minurn air sepuas-puasnya menolong keperluan jaringan-jaringan dan membantu alam untuk menolak penyakit. Penggunaan air dari luar adalah satu cara yang paling mudah dan paling memuaskan untuk mengatur peredaran darah.
Air jernih yang diminum dan udara bersih yang dihirup menguatkan organ-organ penting dalam tubuh, membersihkan darah, dan menolong alam dalam tugasnya mengatasi keadaan-keadaan yang buruk dalam tubuh.
Air adalah cairan yang terbaik untuk membersihkan jaringan-jaringan tubuh.
Jikalau orang-orang yang sakit mau menolong alam dalam usahanya dengan minum air jernih, air yang tidak mengandung garam mineral, maka banyaklah penderitaan akan berkurang.
Pengobatan dengan air yang diberikan dengan cara bijaksana dan trampil, meniadi cara untuk menyelamatkan jiwa banyak orang. Biarlah belajar rajin disatukan dengan pengobatan yang teliti. Biarlah doa yang disertai iman dipersembahkan di sisi tempat tidur orang sakit. Biarlah orang sakit itu didorong menuntut janji-janji Allah untuk diri mereka sendiri.
Air yang menyegarkan itu, yang memancar di tanah yang kering dan tandus, yang menyebabkan padang pasir mengeluarkan tetumbuhan dan mengalirkan air untuk memberikan hidup kepada orang yang akan binasa, adalah suatu lambang dari pada anugerah ilahi, yang hanya Kristus saja dapat memberikannya, dan yang seperti air hidup, membersihkan, menyegarkan dan menguatkan jiwa.
Di belahan bumi Timur, air disebut ”pemberian Allah”.
Hidupku Kini, hal. 141
