Melatih Pengendalian Diri
Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya. Mazmur 119:35, 36
Masa muda adalah waktu yang tepat untuk mengumpulkan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sepanjang hayat. Masa muda adalah masa membangun kebiasaan
yang baik, memperbaiki yang salah, mencari dan mengusahakan kekuatan untuk mengendalikan diri, membiasakan diri menurut segala peraturan dalam tindak-tanduk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan demi kesejahteraan sesama manusia. Masa muda adalah masa menabur benih yang akan menentukan tuaian hidup sekarang ini dan hidup di seberang liang kubur. Kebiasaan-kebiasaan pada masa kanak-kanak dan masa muda, cita rasa yang diperoleh, pengendalian diri yang dicapai adalah hampir memastikan masa depan pria dan wanita.
Satu sikap pikiran yang mementingkan diri yang dimanjakan, satu kewajiban yang dilalaikan, memberi peluang bagi yang lainnya. Apa saja yang kita berani melakukannya sekali, kita akan lebih mudah melakukan yang berikut. Kebiasaan-kebiasaan sederhana, mengendalikan diri sendiri, hemat, tekun, percakapan yang enak didengar dan dapat dirasa, sabar dan sopan santun, tidak akan dapat diperoleh orang yang rendah moral dari pada mengalahkan sifat-sifat yang buruk, mengendalikan diri sendiri dan mendambakan kebajikan yang sejati. Usaha-usaha yang tekun akan diperlukan jika kasih karunia Kristus selalu disempurnakan dalam hidup kita.
Biarlah kebiasaan mengendalikan diri dipupuk sejak awal. Biarlah orang-orang muda diberi kesan dengan pikiran bahwa mereka haruslah menjadi tuan-tuan, bukan menjadi budak-budak. Dari hal kerajaan yang terdapat dalam diri mereka, Allah telah mengangkat mereka sebagai pemerintah dan mereka haruslah melatih martabat mereka sebagai raja menurut apa yang diangkat Sorga. Bilamana petunjuk demikian itu diberikan dengan setia, maka hasilnya akan meluas melebihi orang-orang muda itu sendiri. Pengaruhnya akan meluas, akan menyelamatkan ribuan orang, pria dan wanita yang sedang berada di tepi kebinasaan.
Hidupku Kini, Hal. 81