Melatih Pengendalian Diri
Ia (kasih) tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 1 Korintus 13:5
Banyak hal yang dapat dicapai melalui pengendalian diri dalam rumah tangga. . . . Biarlah masing-masing membuat orang Iain hidup dengan senang sedapat-dapatnya. Pupuklah rasa hormat dalam pembicaraan. Peliharalah persatuan dan kasih. Setan tidak akan berkuasa atas mereka yang sama sekali mengendalikan diri di dalam rumah tangga.
Kita harus memiliki Roh Allah, kalau tidak kita sama sekali tidak akan memperoleh suasana harmonis dalam rumah tangga. . . . Kita tidak dapat mengharapkan kasih sayang dalam rumah-tangga dengan keluh kesah yang terlalu banyak; karena bagi sebuah rumah tangga, jika Roh Tuhan tinggal di dalamnya, adalah suatu bentuk suasana sorga. . . . Segala sesuatu yang cenderung merusak kedamaian dan kesatuan Iingkaran keluarga haruslah dicegah. Keramahtamahan dan kasih, roh yang Iemah lembut dan sabar hendaklah dipelihara. Jika seseorang berbuat salah, maka yang lain hendaklah bersikap sabar seperti Kristus.
la yang menyatakan roh yang Iemah lembut, sabar dan kasih akan menemukan bahwa roh yang seperti itu akan dipantulkan kepadanya. . . . Jika benar-benar Kristus tinggal di dalamnya, tumpuan pengharapan dan kemuliaan, maka akan terbentuklah kesatuan dan kasih dalam rumah tangga itu. Kristus yang tinggal dalam hati isteri akan sesuai dengan Kristus yang tinggal dalam hati suami. Mereka akan berusaha bersama-sama mencapai rumah tempat tinggal yang telah disediakan oleh Kristus bagi mereka yang mengasihiNya. . . . Kasih sayang yang lembut haruslah dipupuk di antara suami isteri, orang tua dan anak-anak, kakak dan adik. . . . Setiap orang dalam keluarga wajiblah menyenangkan, berbicara dengan ramah-tamah.
Sebuah rumah dengan kasih di dalamnya, dimana kasih dinyatakan dalam perkataan dan perbuatan, adalah suatu tempat dimana malaikat-malaikat suka hadir dan menyucikannya dengan berkas-berkas sinar terang kemuliaan. . . . Kasih haruslah tampak dalam pandangan, dan kedengaran dalam cara dan nada suara.
Pengendalian diri yang terdapat pada semua anggota keluarga akan menjadikan rumah tangga menyerupai firdaus.
Hidupku Kini, Hal. 86