“Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ‘Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.’ Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” Matius 15:28
Menjalani hidup sebagai orang percaya bukanlah pekerjaan ringan, butuh ketekunan dan iman yang harus berakar kuat di dalam Tuhan. Jika tidak, kita akan mudah mengalami kekecewaan dan kepahitan saat menghadapi tantangan dan ujian. Tentunya kita pun tahu bahwa selama hidup di dunia ini kita tidak pernah luput dari apa yang dinamakan masalah.
Tokoh-tokoh besar dalam Alkitab juga mengalami banyak tantangan (ujian) dalam kehidupannya. Contohnya Yusuf dan Yosua. Sebelum janji Tuhan benar-benar terealisasi dalam hidupnya, Yusuf harus melewati tantangan demi tantangan. Yosua, sebelum berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, suatu negeri yang berlimpah susu dan madu, dia harus melewati rintangan dari bangsa-bangsa lain yang berusaha untuk menghadangnya.
Hari ini kita perlu belajar dan seorang wanita Kanaan yang anaknya sedang kerasukan setan. Ibu ini berhasil ‘mengetuk pintu’ hati Yesus dan beroleh belas kasihan dari-Nya sehingga anaknya diselamatkan. Untuk menjangkau Yesus, ibu ini harus menghadapi tantangan yang sangat berat, namun tidak membuatnya putus asa dan menyerah begitu saja. Dia terus berseru-seru kepada Yesus, ”Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” (ayat 22). Murid-murid Yesus merasa terganggu dengan teriakan wanita itu dan berniat mengusirnya. Sebenarnya wanita Kanaan ini punya alasan untuk kecewa dan undur, apalagi mendengar perkataan kasar Yesus kepadanya “tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (ayat 26). Tapi dia tidak peduli, imannya tidak menjadi lemah dan sama sekali tidak terpengaruh keadaan dan situasi yang ada; dia percaya dengan iman bahwa Yesus berkuasa melakukan segala sesuatu. Dan karena ketekunannya ia beroleh jawaban “‘…maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.’ Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” (ayat 28).
Jangan pernah menyerah! Pandang saja Yesus karena Dia mahasanggup!