“Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” 2 Timotius 2:13
Ayat di atas seringkali disalahartikan oleh banyak orang Kristen: “Enak ya menjadi orang Kristen. Kita bisa hidup seenaknya: berbuat dosa apa pun, malas baca firman, jarang ibadah dan tidak usah repot-repot terlibat dalam pelayan, toh jika kita tidak setia, Tuhan tetap setia.” Ini namanya ngawur! Pernyataan tidak setia ini menunjuk kepada keberadaan kita sebagai manusia yang begitu mudah terpengaruh dan tergoncang oleh situasi/keadaan, tidak stabil, mudah kecewa dan sebagainya sehingga kita cenderung gampang berubah menjadi tidak setia kepada Tuhan. Berbeda dengan Tuhan yang adalah setia sebab kesetiaannya adalah sifat Tuhan sendiri. Pemazmur berkata, “Ya TUHAN, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau? Engkau kuat, ya TUHAN, dan kesetiaan-Mu ada di sekeliling-Mu.” (Mazmur 89:9) sehingga “…segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.” (Mazmur 33:4b).
Bagaimana agar kita senantiasa menikmati dan merasakan kesetiaan Tuhan?
- Fokus kepada Yesus. Kepada Timotius, rasul Paulus berpesan agar ia senantiasa mengingat-ingat Yesus (ayat 8 dari 2 Timotius 2). Pribadi Yesus harus menjadi fokus kehidupan kita. Namun sering kita membesar-besarkan masalah, mengingat-ingat kejelekan orang lain atau kekecewaan terhadap seseorang, bukannya mengingat-ingat Pribadi Yesus dengan segala kebesaran, kuasa, karya-karya-Nya dan juga pengorbanan-Nya. Akibatnya ketika bertemu dengan sedikit ujian, kita langsung lemah, mengeluh, bersungut-sungut dan berubah tidak setia.
- Mau menderita untuk Injil. Di sini bukan berarti orang Kristen hidupnya susah, serba kekurangan atau tertekan. Yang dimaksud adalah penderitaan karena melakukan kebenaran (ayat 9 dari 2 Timotius 2); menyalibkan daging dan harus tunduk kepada kehendak Tuhan. Ada harga yang harus kita bayar, tidak lagi bisa seenaknya hidup. Bisakah? Tidak ada istilah tidak bisa. Hanya dua pilihan: taat atau tidak. Roh Kudus pasti menolong dan memberi kekuatan bila kita senantiasa intim dengan Tuhan.
“Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak tercela.” Mazmur 18:26