Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman Tuhan semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Maleakhi 4:1
Meskipun Setan telah terdesak untuk mengakui keadilan Allah dan sujud menyembah keunggulan Kristus, namun tabiatnya tetap tidak berubah. Roh pemberontakan, bagaikan banjir besar, kembali meledak. Dengan suara lantang, seperti kegila-gilaan, ia menyatakan tegas untuk mengakhiri pertikaian besar itu. Waktunya sudah tiba untuk mengadakan pergumulan mati-matian yang terakhir melawan Raja sorga. Dengan tergesa-gesa ia masuk ke tengah-tengah mangsanya dan berusaha mengilhami mereka dengan kegeraman hatinya sendiri, serta mendorong mereka supaya meneruskan peperangan. Akan tetapi sekarang, jutaan orang yang tidak terhitung jumlahnya yang terpikat ke dalam pemberontakan, tidak seorangpun yang mengakui keunggulannya. Kuasanya akan berakhir. Orang-orang jahat dipenuhi dengan murka Allah yang mengilhami Setan; akan tetapi mereka melihat bahwa usaha mereka sia-sia, karena mereka tidak dapat menang melawan Allah. Amaran mereka menyala-nyala terhadap Setan dan mereka yang telah menjadi agen dalam penipuannya, dan dengan amarah yang kegila-gilaan mereka beralih kepada orang-orang itu.
Berkata Allah: “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan. Engkau diturunkannya ke lobang kurur, engkau mati seperti orang yang mati terbunuh di tengah lautan.” “Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. … Ke bumi kau Kulemparkan, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. … dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi dihadapan semua yang melihatmu. … Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau kaget melihat keadaamu. Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau.” Yehezkiel 28:6-8, 16-19. …
Api pun turun dari Allah, keluar dari sorga. Bumi ini akan pecah. Perkakas-perkakas yang tersembunyi jauh dalamnya meledak keluar. Nyala api yang meledak keluar dari dalam celah bumi yang pecah lebar-lebar. Semua batu-batu terbakar, dengan api. Harinya sudah tiba bahwa akan terbakar bagaikan bara perapian. Unsur-unsur bumi akan cair dengan sangat panasnya, demikian pula bumi, dan segala yang terdapat di dalamnya akan terbakar hangus.
Maranata Hal. 347