“Lalu berserulah Musa kepada Tuhan: ‘Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.” Bilangan 12:13
Alkitab mencatat, “...Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” (ayat 3). Karena kelembutan hatinya ini Musa sama sekali tidak marah atau dendam ketika Miryam dan Harun mengatai-ngatainya perihal perkawinannya dengan perempuan Kusy. Mereka juga berkata, “Sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” (ayat 2a, b).
Meskipun dihina begitu rupa, tak sepatah kata pun terlontar dari mulut Musa sebagai pembelaan atas dirinya. Namun Tuhan tidak pernah tinggal diam; Dia mengetahui apa yang terjadi dan Dia sendirilah yang membela Musa, kataNya, “…hambaKu Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah–Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa Tuhan. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba–Ku Musa?” (ayat 7-8). Akibat mengata-ngatai dan menghina orang yang dipakai Tuhan, Miryam harus menanggung akibatnya, ia terkena kusta. Dalam hal ini Musa seolah-olah menjadi penonton saja antara Miryam, Harun dan Tuhan. Musa tidak pernah menuntut balas sedikit pun! Karena “Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan” (Roma 12: 19b). Musa mengampuni Miryam, bahkan siap berdoa untuk kesembuhan Miryam. Bisa saja ia berkata, “Mengapa engkau tidak berdoa sendiri kepada Tuhan? Bukankah kau berkata bahwa Tuhan juga berkata-kata lewat engkau?” Tetapi Musa bersikap seperti Kristus yang juga berdoa dan memberikan pengampunan kepada orang-orang yang menangkap, menganiaya dan menyalibkan-Nya. Doa Musa, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia” (Bilangan 12: 13). Tuhan menyembuhkan Miryam setelah tujuh hari kemudian.
Sikap Musa ini menunjukkan bagaimana seharusnya orang Kristen berperilaku. Adakah kita memiliki kasih dan hati yang mau mengampuni orang lain?
Jangan sekali-kali membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” Matius 5:44.