KARUNIA PELAYANAN MILLARD FULLER – BAGIAN 1

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Millard Fuller bisa menjual apa saja. Ketika ia berusia enam tahun, ayahnya memberinya seekor babi yang digemukkan dan dijual dengan harga yang bagus. Tak lama kemudian, ia menjual lebih banyak babi, kelinci, ayam, dan bahkan cacing kepada para nelayan.

Masuk Sekolah Hukum

Dia akhirnya masuk sekolah hukum dan, dengan seorang teman, membentuk kemitraan untuk menjual barang-barang untuk mengumpulkan modal untuk membeli real estat sewaan. Beberapa barang tidak terjual dengan baik (mistletoe) dan beberapa lainnya terjual dengan baik (keset karet).

Ketika keduanya lulus pada tahun 1960, mereka menemukan bahwa mereka lebih pandai menjual daripada beracara. Mereka mulai berhasil menjual segala sesuatu mulai dari bantal traktor hingga buku masak.

Millard menikahi Linda Caldwell dan mereka segera tinggal di sebuah rumah yang elegan dengan gudang dan padang rumput untuk kuda pelana dan kolam renang. Pada saat Millard berusia 29 tahun, ia telah menjadi seorang jutawan. Namun semua itu harus dibayar mahal. Dia berhenti pergi ke gereja, nilai-nilainya merosot, dan pernikahannya menderita.

Yang Penting Menjadi Tidak Berarti

Suatu hari, Linda meninggalkan kota untuk memikirkan masa depan pernikahan mereka. Millard ditinggal di rumah bersama kedua anak mereka. Ia mengakui, “Gemuruh badai di dalam diri saya mulai bergemuruh.”

Dia menyadari, “Belum pernah saya menderita seperti yang saya alami pada masa itu. Segala sesuatu yang lain-bisnis, penjualan, keuntungan, prestise, segala sesuatu yang tadinya terlihat begitu penting-menjadi tidak berarti sama sekali.”

Seminggu kemudian, Fuller mendengar sebuah kalimat di TV yang menarik perhatiannya. “Kehidupan yang terencana hanya bisa bertahan.” Dia berpikir, “Itulah yang saya jalani. Dan saya menanggungnya dan menderita.”

Menyelamatkan Pernikahan

Rencana hidupnya adalah untuk menjadi semakin kaya dan semakin kaya dan membuat perusahaannya semakin besar dan memperoleh lebih banyak hal. Dan ketika dia meninggal, dia akan dimakamkan di antara orang-orang kaya di pemakaman setempat.

Renungkanlah: Terkadang dibutuhkan sebuah krisis untuk menyentak kita untuk menilai arah hidup kita. Pernahkah Anda mengalami pengalaman sulit yang ternyata menjadi berkat?

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. 1 Petrus 5:10.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *