Kuasa Menyucikan dari Kebenaran
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran. Yohanes 17 : 17
Kebenaran Allah itu menyucikan jiwa. “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu.” Kebenaran dengan kuasanya yang menyucikan haruslah ada di dalam jiwa dan diterapkan di dalam usaha kita, agar menjadi bahan penguji yang tetap terhadap setiap persetujuan perjanjian kehidupan kita, terutama terhadap urusan kita dengan sesama manusia. Kebenaran dan kuasanya yang menyucikan itu haruslah ada di dalam rumah tangga kita, menjadi suatu kuasa yang menaklukkan kehidupan dan tabiat semua orang di dalam rumah.
Kepada orang-orang yang mengaku percaya akan kebenaran saya selalu menekankan perlunya menjalankan kebenaran itu. Inilah arti penyucian, dan penyucian itu berarti kebudayaan dan melatih setiap kesanggupan untuk pekerjaan Tuhan.
Oleh karena itulah kebenaran maka ajarlah anak-anakmu menyukai kebenaran itu, sebab mereka harus disucikan melalui kebenaran sehingga mereka tahan berdiri dalam ujian besar yang segera akan menentukan apakah mereka mempunyai kesanggupan memasuki pekerjaan yang lebih tinggi, dan menjadi anggota keluarga kerajaan, menjadi anak-anak Raja surga.
Firman Allah sebagai kebenaran yang indah itu, akan berhasil menyucikan hati dan tabiat. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan bagi kita sendiri dan bagi anak-anak kita. Hati manusia penuh dengan kebencian kepada kebenaran sebagaimana terhadap Yesus. Anak-anak akan memilih jalan yang salah kecuali para orang tuanya menetapkan bahwa usaha mereka yang pertama dalam kehidupan mereka ilah menuntun kaki anak-anaknya ke dalam lorong kebenaran sejak mereka masih kecil.
Pekerjaan penyucian di mulai di rumah. Mereka yang menjadi orang-orang Kristen di rumah akan menjadi orang-orang Kristen di gereja dan di dunia ini.
Hidupku Kini, Hal. 263