Amazingfacts.id: Selama pertempuran Pasifik pada Perang Dunia II, Jepang menguping komunikasi Marinir AS dan berhasil menguraikan pesan-pesan berkode dengan mudah. Bahkan, para kriptografer Jepang berhasil memecahkan setiap kode AS hampir secepat kode itu dikembangkan.
kebutuhan militer
Ternyata tidak semua kode dapat dipecahkan karena masih ada satu kode yang tidak pernah bisa mereka pecahkan. Idenya berasal dari Philip Johnston, seorang insinyur dan veteran Perang Dunia I, yang mengetahui kebutuhan militer akan kode yang tidak dapat dipecahkan.
Dia dibesarkan di Reservasi Navajo di mana ayahnya adalah seorang misionaris. Bahasa Navajo pada tahun 1942 merupakan bahasa yang tidak tertulis, tanpa alfabet atau simbol, dan hanya digunakan di tanah Navajo di Barat Daya Amerika.
Yakin bahwa hanya sedikit orang di dunia yang memahami sintaksis yang rumit dan kualitas nada bahasa Navajo, Johnston menyarankan agar tentara menggunakan bahasa tersebut sebagai dasar kode. Setelah melakukan demonstrasi yang mengesankan di mana beberapa teman Navajo mentransmisikan bahasa Inggris ke dalam bahasa Navajo dan kembali ke bahasa Inggris, Marinir mengesahkan program resmi untuk mengembangkan dan menerapkan kode tersebut.
pesan bagi dunia
Dua puluh sembilan orang yang fasih berbahasa Navajo dan bahasa Inggris (beberapa di antaranya baru berusia 15 tahun) membuat dan menguasai kode tersebut, yang mereka gunakan untuk mengirimkan informasi penting dalam pertempuran. Lebih banyak lagi yang dilatih kemudian. Para sejarawan percaya bahwa Navajo Code Talkers memainkan peran penting dalam kemenangan AS di Pasifik.
Krisis di surga pernah terjadi ketika tidak ada seorang pun yang dapat ditemukan untuk membuka dan melihat sebuah gulungan kitab. “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: ”Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?” (Wahyu 5:1,2).
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: ”Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” (ayat 5). Inilah sebuah pesan yang harus disampaikan kepada dunia dan tidak ada yang dapat “memecahkan kode” kecuali Kristus. Yesus dapat mengungkapkan pesan itu karena Dia memberikan hidup-Nya untuk menyelamatkan dunia. Itulah, pada kenyataannya, pesan itu!
Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya. Kisah Para Rasul 28:28.