Kita akan memusatkan perhatian kita dalam artikel kali ini ke topik yang mungkin paling serius dalam Alkitab. Sebuah peringatan untuk tidak menyembah binatang antikristus dan menerima tandanya adalah peringatan yang paling serius yang Allah kirimkan kepada dunia pada akhir zaman.
Dimanakah amaran peringatan ini? Kita menemukannya dalam Wahyu 14:6-10, suatu peringatan yang Allah kirimkan ke dunia pada akhir zaman dimana itu pekabaran rangkap tiga, atau juga dapat disebut pekabaran 3 malaikat.
Wahyu 14:6, 7 kita mulai dengan pekabaran malaikat pertama. “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring : “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.””
Malaikat yang pertama memberitahu dunia bahwa penghakiman telah datang. Kapan penghakiman mulai? 1844 (pelajari artikel nubuatan Nubuatan Alkitab Terpanjang Yang Paling Menakjubkan 1, 2 & 3). Untuk ketika pelajaran itu Anda bisa membukanya di tiga alamat web di bawah ini:
http://amazingfacts.id/nubuatan-alkitab-terpanjang-yang-paling-menakjubkan-1/
http://amazingfacts.id/nubuatan-alkitab-terpanjang-yang-paling-menakjubkan-2/
http://amazingfacts.id/nubuatan-alkitab-terpanjang-yang-paling-menakjubkan-3/
Berikutnya, pesan malaikat yang ke kedua, ayat 8: “Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata : ” Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.” Ini adalah amaran tentang Babel dan kejatuhannya. Melambangkan apakah kejatuhan Babel ini? Kita akan bahas dalam beberapa artikel nubuatan yang akan datang.
Sekarang amaran malaikat ketiga, ayat 9, 10: “Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.” Jadi mereka yang menyembah binatang itu dan menerima tandanya akan menerima murka Allah dan berakhir di api neraka.
Apakah murka Allah itu? Wahyu 15:1 mengatakan murka Allah adalah tujuh malapetaka terakhir. Itu adalah peringatan Allah yang paling serius yang disampaikan kepada dunia! Dan kita mendapati bahwa ini adalah masalah penyembahan. Malaikat pertama memberitahu kita untuk menyembah Sang Pencipta. Dan malaikat ketiga memperingatkan kita untuk tidak menyembah binatang. Dan bentuk tertinggi dari penyembahan adalah penurutan. Wahyu 14:12 (KJV) mengatakan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menjaga (untuk menuruti) perintah Allah dan imannya Yesus.” Mereka yang memelihara seluruh hukum Tuhan dan memiliki iman Yesus TIDAK akan menyembah binatang dan menerima tanda binatang itu di akhir zaman.
Wahyu menyatakan dua kelompok:
- Satu kelompok menyembah sang Pencipta. Wahyu 14:7.
- Satu Kelompok menyembah Binatang. Wahyu 14:9
Dan akhirnya seluruh dunia akan berada dalam salah satu dari 2 kelompok ini. Namun Alkitab menyatakan bahwa sebagian besar dunia akan menerima tanda binatang.
Mari kita perhatikan itu pada Wahyu 13:16, 8.
16: “dan ia membuat sekalian, baik kecil maupun besar, kaya dan miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya …“ Jadi dia menyebabkan SEMUA menerima tanda binatang.
Mari kita baca ayat 8: “Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya (antikristus).” Nyata bahwa tanda binatang itu adalah menyangkut penyembahan.
Ayat 3 mengatakan: “Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.“ Jadi seluruh dunia heran terhadapnya.
Dan pertanyaannya adalah mengapa ketika Allah telah memberikan suatu peringatan yang serius untuk tidak menyembah binatang itu, tetapi seluruh dunia tetap melakukannya? Ada 2 alasan:
- Sebagian besar dunia tertipu tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman.
- Tekanan. Akan ada tekanan yang besar pada zaman akhir bagi orang-orang untuk menerima tanda ini.
Mari kita perhatikan tekanan pada Wahyu 13:16, 17. Alkitab mengatakan bahwa jika Anda tidak memiliki tanda, Anda tidak akan dapat membeli atau menjual. “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” Kita melihat itu sebagai boikot ekonomi, yaitu usaha suatu pihak untuk mengusai ekonomi atau keuangan. Dan seseorang dapat menggunakan boikot ekonomi untuk menekan individu atau negara kedalam penyesuaian dengan apa yang dianggap benar. Itu akan dilakukan pada zaman akhir.
Jika Anda tidak memiliki tanda, Anda tidak dapat membeli atau menjual & membeli, demikianlah itu menjadi tekanan!
Jika boikot ekonomi tidak memaksa seluruh dunia untuk menerima tanda ini, maka akan ada tekanan lain yang bahkan lebih besar. Mari kita baca Wahyu 13:15 sekarang. Apa itu? “Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.” Itu adalah sebuah ancaman hukuman mati. Akhirnya pada zaman akhir, orang-orang yang menolak tanda binatang (antikkristus) akan diancam dengan kematian. Dapatkah Anda melihat tekanan yang sengaja dibuat untuk ditanggungkan ke atas seluruh dunia pada akhir zaman?
Tapi pertanyaannya adalah: Apa tanda binatang itu? APA tanda binatang itu dan CARA itu akan diberlakukan adalah dua hal yang terpisah. Kita akan mengidentifikasi apa tanda binatang itu. Dan hanya waktu yang akan menunjukkan kepada kita bagaimana hal itu akan dipaksakan.
Tanda binatang ini sesungguhnya adalah tiruan dari materai Allah. Tahukah Anda bahwa Tuhan memiliki tanda? Ini disebut materai. Mari kita baca itu pada Wahyu 7:2, 3: “Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kita memeteraikan hamba-hamba Allah kita pada dahi mereka!””
Materai Tuhan: Tanda Kasih dan Kesetiaan Kepada Tuhan
Tanda Binatang: Tanda dan Kesetiaan pada kuasa Binatang
Jadi materai Allah diletakkan pada dahi. Tapi tanda binatang juga ditaruh di tangan selain juga dahi. Yang satu adalah tanda kasih dan kesetiaan kepada Allah, yang lain adalah tanda kesetiaan kepada kekuatan binatang (antikristus). Tanda dari binatang itu adalah tiruan terhadap meterai Allah. Jadi jika kita tahu materai Allah itu, kita akan tahu tanda binatang itu.
Tuhan tidak akan menanamkan meterai-Nya di dahi orang-orang kudus-Nya. Jadi kita tahu bahwa tanda binatang juga bukanlah sesuatu yang di ditanamkan.
Apakah seluruh dunia bersedia untuk menerima penanaman microchip di dahi atau tangan mereka? Kemungkinan besar tidak.
Pikirkan tentang hal ini: Apa yang Anda lakukan di dahi Anda? Itu adalah di mana Anda membuat keputusan moral. Di situlah sistem keyakinan kita terletak-otak depan. Meterai Allah melambangkan sebuah keputusan yang kita buat dalam pikiran: “Apakah saya akan taat kepada Tuhan atau tidak?”
Tapi tanda binatang juga terjadi di dahi. Perbedaannya adalah tanda binatang juga bisa di tangan. Dahi melambangkan keyakinan atau percaya, tangan lambang kepatuhan lahiriah.
Meterai Allah hanya di dahi. Itu tidak terjadi di tangan. Tuhan tidak akan menerima kepatuhan yang hanya lahiriah. Ketaatan kita kepada Tuhan tidak cukup hanya tampak lahiriah tetapi juga harus datang dari hati.
Tapi tanda binatang bisa terjadi di tangan. Akan ada orang-orang pada zaman akhir yang tidak percaya pada binatang, atau tandanya, tetapi mereka bersedia untuk mematuhi agar mereka dapat membeli dan menjual. Mereka yang demikian digambarkan dengan menerima tanda itu di tangan.
Jadi ingat hal ini: Materai Tuhan bertolak belakang dengan Tanda Binatang.
Jadi apa materai Tuhan itu? Ini dapat membantu kita untuk memahami apa tanda binatang itu. Pertama-tama, apakah sesungguhnya arti materai itu? Sebuah materai berfungsi untuk mengesahkan dokumen. Setiap dokumen resmi memiliki materai resmi. Dan setiap hukum memiliki materai resmi juga. Sebuah hukum tanpa segel atau materai tidak mengikat. Dan setiap pemberi hukum juga memiliki materai resminya.
Sebuah materai memiliki 3 unsur.
- Nama pemberi hukum.
- Jabatan atau posisinya.
- Wilayah Kekuasaannya.
Setiap segel atau materai memiliki ketiga hal tersebut. Sebagai contoh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia. Materainya akan terdapat:
- Namanya: Susilo Bambang Yudhoyono.
- Posisinya apa? Presiden.
- Dan wilayah kekuasaannya dimana? (3) Republik Indonesia.
Setiap materai memiliki tiga unsur tersebut.
Begitu juga Allah memiliki materai. Apa posisi Allah yang memberi-Nya kekuasaan atas seluruh dunia? Dia Pencipta. Dalam seluruh Alkitab, Allah menunjukan kepada kita fakta-fakta yang menunjukkan mengapa Dia memiliki kuasa. Berikut ini adalah contoh dalam Wahyu 4:11: “Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.” Jadi mengapa Allah layak untuk kita sembah? Karena Dia menciptakan segala sesuatu termasuk kita.
Kemudian Wahyu 14:7 mengatakan “sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”
Tuhan layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Dia telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Nya semuanya itu ada dan diciptakan. Alasan mengapa Tuhan memiliki kekuasaan di dunia adalah karena Dia menciptakan segala sesuatu.
Dan kita dapat menemukan banyak ayat dalam Alkitab dimana mengarahkan kita kepada fakta bahwa Ia adalah Pencipta sebagai alasan mengapa Dia memiliki kekuasaan atas dunia ini.
Nah, pertanyaannya adalah setelah Allah menciptakan dunia dalam enam hari, apa tanda atau materai yang Dia tetapkan untuk mengingatkan kita bahwa Ia adalah Pencipta? Kita akan membaca jawaban dari Kejadian 2:1-3, “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.”
Jadi hari Sabat – hari ketujuh (Sabtu) dalam minggu (pekan) – adalah peringatan penciptaan dunia. Hari Sabat adalah pengingat dalam waktu. Ini tidak ada hubungannya dengan Yahudi. Sebaliknya, hari Sabat adalah untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki kekuasaan atas dunia sebagai Pencipta.
Apakah materai Tuhan berhubungan dengan dokumen sah-Nya, yaitu hukum-Nya? Jawabannya adalah ya. Berikut ini adalah ayat yang menarik. Keluaran 13:9, “Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya HUKUM TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir.”
Yang mana dari salah satu Sepuluh Hukum Allah, yang secara khusus, membicarakan ciri-ciri materai Allah? Hukum yang keempat, tentu saja.
Mari kita membacanya dari Keluaran 20:8-11. Tatkala kita membacanya perhatikan apakah Anda bisa melihat tiga unsur materai disini. “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”
Apakah Anda melihat tiga elemen tersebut? Mari kita lihat bersama:
- Siapa nama Pemberi Hukumnya? Tuhan. Dalam Yesaya 42:8 Allah berkata bahwa Tuhan adalah nama-Nya.
- Bagaimana dengan jabatan Allah? Dia Pencipta, Ia menciptakan segala sesuatu.
- Dan apa wilayah kekuasaan-Nya? Langit dan Bumi.
Dari ketiga elemen ini kita dapat melihat materai Tuhan. Seolah-olah Allah menandatangani nama-Nya pada hukum-Nya. Tanpa perintah keempat, allah atau dewa manapun bisa mengklaim, “Ini adalah hukum saya.” Sebagai contoh, Buddha bisa mengatakan: “Ini adalah hukum saya,” karena Buddha juga mengajarkan untuk tidak membunuh dan mencuri. Tetapi dia tidak bisa mengklain 10 Hukum sebagai hukum yang dibuatnya karena dia tidak mengajarkan untuk mengingat dan menguduskan hari Sabat.
Kata “Sabat” berasal dari kata Ibrani שׁבּת–Shabbawth. Kata itu dalam bahasa Ibrani asli secara harfiah berarti tanda atau materai dari Bapa, atau Allah.
Perhatikan prinsip yang sama dalam Yehezkial 20:20. “Kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.”
Materai itu di dahi kita. Tuhan rindu kita membuat keputusan untuk memelihara Sabat. Dan kami harap Anda telah membuat keputusan itu setelah membaca artikel Sabat: Topik Yang Sangat Dibenci Setan 1, 2 & 3.
Tandai ini: Seorang Kristen yang dipenuhi Roh yang memelihara Sabat hari ke-7, sesungguhnya memiliki materai Tuhan. Perhatikan kata “dipenuhi Roh Kudus.” Anda dapat memelihara Sabat seperti orang Yahudi tanpa dipenuhi Roh. Tetapi ketika Anda mengasihi Allah dan Anda memelihara Sabat-Nya karena kasih kepada-Nya—itulah orang Kristen yang dipenuhi Roh.
Tapi mari kita kembali ke pertanyaan yang belum terjawab: Bagaimana dengan Tanda Binatang? Apakah Tanda Binatang itu juga ada kaitannya dengan hukum Allah? Ya.
Namun kita akan lanjutkan dalam artikel nubuatan yang akan datang.
Sangat Bermanfaat
Terima kasih artikelnya. Sudah menjadi berkat.
Terima kasih kembali, kiranya Tuhan memberkati saudara dan keluarga selalu.