Dalam artikel sebelumnya, Materai Tuhan & Tanda Binatang (1) kita telah melihat bahwa Tuhan memiliki materai untuk umat-umat-Nya, yaitu Sabat (Sabtu) hari ketujuh yang Tuhan tetapkan sebagai peringatan bahwa Dia Pencipta bumi dan tentunya kita. Setiap orang yang dari hatinya dengan penuh penyembahan tulus memelihara dan menguduskan hari Sabat dilambangkan sebagai yang menerima materai Tuhan di dahinya (Wahyu 7:3).
Tapi mari kita kembali ke pertanyaan: Bagaimana dengan Tanda Binatang? Apakah Tanda Binatang itu juga ada kaitannya dengan hukum Allah? Ya.
Mari kita baca kembali peringatan tentang tanda binatang itu dari Wahyu 14:9, “Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,” dan kemudian ayat 10 mengatakan akibatnya, “maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.”
Jadi Allah memperingatkan dunia, jangan menyembah binatang itu, jangan menerima tandanya. Dan kemudian kebalikan dengan mereka yang menerima tanda binatang, terdapat kelompok orang yang lain—orang-orang kudus. Wahyu 14:12 mengatakan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”
Berarti mereka yang menerima tanda binatang itu tidak menuruti apa? Mereka tidak menuruti perintah-perintah Allah. Karena jika mereka menuruti perintah-perintah Allah, mereka akan berada di antara orang-orang kudus. Jadi jelas, mereka yang menuruti semua perintah Allah dan memiliki iman akan Yesus tidak akan menyembah binatang atau menerima tandanya pada akhir zaman.
Kita bisa melihat bahwa keduanya, baik Materai Tuhan dan Tanda Binatang itu berhubungan hukum Allah. Dan keduanya menyangkut loyalitas. Tapi mari kita kembali ke pertanyaan: Apa sebenarnya tanda binatang itu? Sebelum kita mengidentifikasi dengan benar apa tanda binatang itu, pertama-tama kita harus tahu siapa binatang itu.
Alasan mengapa kebanyakan orang Kristen saat ini tidak tahu apa tanda binatang itu, adalah karena mereka tidak tahu siapa binatang itu. Kalau tidak tahu siapa binatang itu, bagaimana bisa tahu kalau kita memiliki tandanya atau tidak? Kita sudah mempelajari binatang antikristus itu (dalam beberapa artikel nubuatan sebelumnya) disebut dalam wahyu 13 dan itu adalah Kerajaan Vatikan. Jadi Apakah Tanda Binatang itu?
Kita telah melihat bahwa Sabat adalah tanda Allah—tanda otoritas-Nya. Jadi tanda binatang juga haruslah menjadi tanda dari otoritas binatang itu atau kepausan. Apa itu? Mari kita lihat apakah kita bisa menemukannya. Mari kita kembali ke daftar petunjuk kita mengenai ciri-ciri binatang antikristus itu (yang semuanya mengarah kepada Vatikan sebagai antikristus):
- Muncul dari sepuluh kerajaan pecahan Romawi.
- Muncul setelah tahun 476 M.
- Tanduk Kecil (kerajaan kecil).
- Mencabut Tiga (meruntuhkan tiga kerajaan kecil lainnya ketika mula-mula muncul).
- Pemimpinnya Manusia.
- Berbeda dengan kerajaan lainnya (karena gereja menentukan aturan dalam kerajaan atau negara).
- Menghujat Allah.
- Menganiaya Umat-umat Tuhan.
- Merubah Hukum Tuhan (Daniel 7:25).
- Memerintah 1260 Tahun.
- Berkedudukan di Roma.
- 666.
Anda dapat melihat arti luas dari keduabelas ciri-ciri itu dalam ketiga pelajaran Antikristus & 666 Diungkap, terutama pelajaran ke-2: http://amazingfacts.id/antikristus-666-diungkap-2/.
Tetapi mari kita focus pada poin kesembilan. Itu adalah daftar identifikasi petunjuk kita yang mengatakan bahwa kekuatan antikristus akan Mengubah Hukum Allah. Lebih spesifik dalam Daniel 7:25 terjemahan literal, “Berupaya untuk mengubah waktu di dalam hukum.”
Pertanyaannya adalah dimana dalam hukum Allah yang menyebutkan mengenai waktu? Hanya ada satu perintah yang berhubungan dengan waktu, dan itu adalah perintah keempat—dimana Allah berkata, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat… hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu” (Keluaran 20:8, 11). Jadi di sini kita menemukan waktu yang suci–hari ketujuh, yang adalah hari Sabat.
Dan Alkitab mengatakan kepada kita bahwa kekuatan antikristus mencoba mengubah waktu dalam hukum Allah. Itu akan menyerang materai dalam hukum Allah.
Berikut pernyataan dari The Convert’s Catechism of Catholic Doctrine (P. 50):
- Pertanyaan: Yang manakah Hari Sabat itu?.
- Jawaban: Hari Sabtu adalah Hari Sabat.
- Pertanyaan: Mengapa kita memelihara Minggu bukan Sabtu?
- Jawaban (dari Katolik Roma): Karena Gereja Katolik memindahkan kekhidmatan dari Sabtu ke Minggu.
Disinilah kita mendapati penggenapan nubuatan Daniel 7:25. Nubuatan mengatakan kekuatan antikristus akan mencoba mengubah waktu dalam hukum. Dan gereja Roma mengatakan, “Ya, kita melakukannya.”
Ini pernyataan lain dari sebuah majalah Katolik: “Gereja Katolik menunjuk Minggu sebagai hari untuk ibadah bersama dan bertanggungjawab untuk perubahan tersebut. “ – Always on Sunday, This Rock, June 1997 (Catholic Answers, Inc.) p. 8.
Saint Catherine Catholic Church Sentinel, May 21, 1995: “Mungkin hal yang paling berani, perubahan paling revolusioner yang pernah dilakukan Gereja (Katolik) terjadi pada abad pertama. Hari suci, hari Sabat, itu telah DIRUBAH tanpa petunjuk apapun yang tercatat dalam Alkitab, tapi dari pengertian kekuasaan Gereja sendiri …. Orang-orang yang berpikir bahwa Alkitab harus menjadi otoritas yang tunggal secara logis harus menjadi Advent Hari Ketujuh, dan menjaga kesucian Sabtu.” Jadi Imam Katolik ini mengakui bahwa Minggu tidak memiliki otoritas lebih tinggi dari sekedar kebijakan manusia.
Berikut pernyataan dari imam Katolik lain, Pastor Enright: “Saya telah berulang kali menawarkan $ 1.000 untuk siapa saja yang bisa membuktikan kepada saya dari Alkitab saja bahwa saya terikat untuk menjaga kekudusan hari Minggu. Tidak ada hukum seperti itu dalam Alkitab. Ini adalah hukum Gereja Katolik saja. Alkitab mengatakan, ingatlah, dan kuduskanlah hari Sabat. Gereja Suci Katolik mengatakan, Tidak! Dengan kuasa ilahi saya menghapuskan hari Sabat, dan memerintahkan Anda untuk menjaga kesucian hari pertama dalam minggu. Dan, Lihatlah! Seluruh dunia berlutut dalam ketaatan yang penuh hormat pada perintah dari Gereja Suci Katolik .” – Father Enright, President of Redemptorist College.
Di sini Anda mendapati pemenuhan secara literal dari Wahyu 13:3, “Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.” Alkitab mengatakan seluruh dunia akan mengikuti binatang itu dan pastor Katolik ini mengatakan bahwa seluruh dunia sedang membungkuk hormat kepada perintah dari Gereja Katolik.
Mari kita lihat bagaimana Protestan juga sebenarnya setuju bahwa hari Minggu adalah tidak Alkitabiah. Berikut pernyataan dari Dr Edward T. Hiscox–penulis Baptist Manual yang asli. Dia berkata: “Ada dan merupakan sebuah perintah untuk menjaga kesucian hari Sabat, tetapi hari Sabat bukanlah hari Minggu. Dapat dikatakan, bagaimanapun juga, beberapa orang dengan yakin dan menunjukkan kemenangan, bahwa hari Sabat telah dipindahkan dari ketujuh ke hari pertama dalam minggu (pecan) …. Di mana catatan perpindahan tersebut ditemukan? Tidak dalam Perjanjian Baru- sesungguhnya tidak …. Tentu saja, saya cukup tahu dengan baik bahwa Minggu memang mulai digunakan dalam sejarah Kristen awal sebagai hari keagamaan, seperti yang kita belajar dari para Bapa Kristen, dan sumber lainnya. Tapi sayang bahwa ia datang dicap dengan TANDA PAGANISME (penyembahan berhala), dan dibaptis dengan nama dewa matahari, ketika diadopsi dan disetujui oleh kemurtadan kepausan, dan diwariskan sebagai warisan suci untuk Protestan! “ Jadi teolog Baptis ini pada dasarnya meringkas tentang praktek penyembahan berhala dan diberikan ke dunia Protestan melalui Kepausan.
Mari kita memperhatikan kata yang menarik di atas: Pemeliharaan Hari Minggu adalah Tanda dari Paganisme atau Penyembahan Berhala.
Jadi sekali lagi, secara khusus apa tanda binatang itu? Tanda binatang itu haruslah tanda otoritas Gereja Romawi. Apa itu? Anda mungkin sudah bisa menebak, tapi inilah jawaban mereka. Ini adalah pernyataan resmi—the Catholic Record. Dikatakan: “Tentu saja Gereja Katolik mengklaim bahwa perubahan itu adalah tindakannya … Dan tindakan tersebut merupakan tanda kekuasaan gerejawi dan otoritas kekuasaan agama.” Jadi mereka mengatakan tindakan mengubah Sabat ke hari Minggu adalah tanda otoritas mereka. Itu menakjubkan karena Alkitab tidak pernah memberikan petunjuk mengenai otoritas dari Allah kepada gereja untuk mengubah Sabat hari ketujuh (Sabtu) ke hari Minggu.
Jadi apa tanda binatang? Pertama-tama apa binatang? Kita menemukan bahwa binatang Wahyu 13 adalah simbol dari Kerajaan Vatikan, dan Vatikan mengatakan tindakan mengubah Sabat ke hari Minggu adalah tanda otoritas mereka. Sekarang beberapa dari Anda mungkin berpikir: “Apakah itu berarti jika saya memelihara kekudusan hari Minggu, saya memiliki tanda binatang itu?”
Sekali lagi – Always on Sunday, This Rock, June 1997 (Catholic Answers, Inc.) p. 8 mengatakan: “Gereja Katolik menunjuk Minggu sebagai hari untuk ibadah bersama dan bertanggung jawab untuk perubahan tersebut.”
Saudara, dengan jelas kita telah melihat bahwa gereja Katolik yang memindahkan kesucian hari Sabat (Sabtu) ke hari Minggu. Ini bukanlah berdasar perintah Tuhan dalam Alkitab. Ini murni perbuatan manusia berdosa yang melakukannya sebagai bentuk perlawanan kepada Allah Sang Pencipta. Dalam Matius 15:8, 9 Yesus mengatakan tentang orang-orang yang mengaku menyembah Allah tetapi bukan perintah Allah yang dituruti: ”Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” Matius 15:8, 9.
Segeralah membuat keputusan untuk siapa Anda akan mengabdikan diri Anda dalam penyembahan: Apakah menyembah Allah (dengan memilih hari yang melambangkan Materai Tuhan: Sabat) atau menyembaha antikristus (dengan memilih hari yang menjadi tanda binatang antikritus: Minggu)?
(Dalam artikel “Materai Tuhan dan Tanda Binatang 3” kita akan membahas kapankah seseorang bisa dikategorikan memelihara tanda binatang, dan apakah suatu saat nanti tanda binatang, yaitu Undang-Undang Hari Minggu dipakasakan).
Bagi kami kristen protestan yg sdh mengikuti.. Ibadah pada minggu yg seharusnya hr sabtu. Hr sabat.. Apa yang dapat km perbuat.. bagaimana solusi sehingga Gereja protestan dapat beribadah pada hr sabat. hr sabtu…
Terimakasih sdr. Marthin. Sebelum Yosua meninggal, ia menyampaikan sebuah pidato perpisahan, yaitu memberikan pilihan terhadap setiap orang di Israel untuk memilih Tuhan mana yang akan disembah (Yos 24:15). Kesempatan yang sama juga dimiliki setiap orang sekarang untuk memilih Tuhan yang mana yang akan disembah. Orang Kristen khususnya juga memilih gereja mana yang akan diikuti. Tapi sebagai orang yang beriman pada Alkitab, kita meyakini bahwa gereja tersebut haruslah sesuai dengan perintah-perintah Tuhan dalam Firman-Nya tidak berdasarkan tradisi atau adat istiadat bapak leluhur semata. (Markus 7:8-13). Dan kita wajib menuruti Tuhan lebih dari manusia. (Kisah 5:29)
Berikut ada sebuah artikel menarik tentang “Sebuah Pencarian Gereja yang Benar” yang semoga dapat menolong sdr.Marthin untuk menjawab pertanyaan dan kerinduan hati saudara untuk beribadah pada Hari Sabat Alkitab (sabtu, hari ketujuh). Tuhan memberkati.