Amazingfacts.id: Ketika Yusuf yang adalah si penafsir mimpi bertemu dengan kepala juru minum dan juru roti maka dia menafsirkan mimpi kepala juru minuman dan juru roti.
menghadap firaun
Ia meminta agar diingat ketika kepala pelayan itu ditempatkan kembali pada posisinya; tetapi ia dilupakan, dan tetap di sana selama dua tahun lebih lama dalam penjara.
Tetapi seorang yang lebih ditinggikan daripada si kepala juru minuman mendapatkan mimpi, dan ketika tidak didapati seorang pun yang mampu menafsirkan mimpi itu, Yusuf diingat oleh si kepala juru minuman. Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf.
Segeralah ia dikeluarkan dari penjara; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. Berkatalah Firaun kepada Yusuf, “Aku telah bermimpi, dan seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya.”
pujian pada tuhan
Yusuf tidak menerima pujian itu untuk dirinya sendiri. Ia mengarahkan Firaun kepada Allah, dengan berkata, “Sekali-kali bukan aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.”
Melalui hikmat yang diberikan Tuhan kepadanya, Yusuf dapat melihat arti mimpi itu sesungguhnya. Ia melihat pekerjaan ajaib Tuhan, dan ia menguraikan seluruhnya dengan jelas di hadapan Firaun. Ia menyatakan kepada raja tentang bala kelaparan yang panjang yang akan menimpa negeri itu.
Dia memiliki rencana-rencana yang harus dilakukan untuk menyelamatkan negeri dari kehancuran. Perkataannya diterima bagaikan emas, dan jawaban yang diberikan kepadanya:
“Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.”
mewakili kristus
Yusuf mewakili Kristus. Ia berdiri sebagai penguasa Mesir yang dihormati. Dalam kehidupannya diperlihatkan tabiat yang indah, murni dan mulia. Dalam menjalani kesedihan-kesedihan di bawah keadaan dicobai dan dalam menahan godaan, Yusuf merupakan satu karakter dengan Kristus.
Teladan Yusuf, yang memancarkan cahaya surga, tidak bersinar sia-sia di tengah bangsa yang untuknya Kristus telah menyerahkan DiriNya untuk menjadi satu persembahan—satu bangsa yang dijaga oleh Allah sendiri, dan yang telah Allah curahkan berkat duniawi dan berkat rohani, untuk menarik mereka kepada DiriNya.
Aku telah bermimpi, dan seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya. Kejadian 41:15.
-Suara Hati Nurani Hlm. 263-