Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3.
Hanya dengan mengenal Allah sekarang kita dapat bersedia untuk bertemu dengan Dia pada waktu kedatanganNya. … Tetapi banyak dari mereka yang mengaku percaya pada Kristus tidak mengenal Allah. Agama mereka hanya di kulit saja. Mereka tidak mengasihi Allah; mereka tidak mempelajari tabiatNya; itu sebabnya mereka tidak tahu bagaimana mempercayai, bagaimana memandang dan hidup. Mereka tidak tahu apa yang disebut kasih yang tidak berkesudahan, atau apa artinya berjalan oleh iman. … Mereka sama sekali tidak mengerti bahwa adalah kewajiban mereka untuk menerima, agar supaya mereka dapat membuat orang lain menjadi kaya.
Dunia dengan pengetahuannya tidak mengenal Allah. Banyak yang membicarakan tentang Dia dengan fasihnya, tetapi pertimbangan mereka tidak membawa manusia lebih dekat kepadaNya, oleh sebab mereka sendiri tidak mempunyai hubungan yang mantap dengan Dia. Dengan mengaku bahwa mereka sendiri pintar, sebenarnya mereka menjadi bodoh. Pengetahuan mereka tentang Allah tidak sempurna.
Dengan mencari-cari kita tidak akan bertemu dengan Allah, tetapi Ia telah menyatakan diriNya sendiri di dalam AnakNya, yang menjadi cahaya kemuliaan Bapa yang terang benderang dan pernyataan citra kepribadianNya. Jikalau kita menginginkan pengetahuan akan Allah maka kita harus menjadi serupa dengan Kritus. … Menghidupkan suatu kehidupan yang murni melalui iman dalam Kristus sebagai Juruselamat pribadi akan mendatangkan gagasan tentang Allah yang lebih tinggi dan lebih jelas kepada orang percaya.
Kristus adalah penyataan Allah yang sempurna. “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah,” kataNya; “Tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya.” Hanya dengan mengenal Kristus kita dapat mengenal Allah. Dan bilamana kita memandang Dia, kita akan menjadi serupa dengan petaNya, tersedia untuk bertemu dengan Dia pada waktu kedatanganNya. …
Sekaranglah waktunya untuk bersedia menyongsong kedatangan Tuhan kita. Kesediaan untuk bertemu dengan Dia tidak dapat dicapai dalam waktu sekejap mata. Pekerjaan persiapan untuk menahadapi pemandanaan yang khidmat itu harus ada kewaspadaan menunggu dan berjaga-jaga, dipadukan dengan bekerja sungguh-sungguh. Demikianlah anak-anak Allah memuliakanNya. Di tengah-tengah pemandangan kehidupan yang sibuk suara mereka akan kedengaran memberikan dorongan, pengharapan dan iman. Semua yang ada pada mereka diserahkan untuk pekerjaan Tuhan. Dengan demikian mereka bersedia untuk bertemu dengan Tuhan mereka; dan ketika Ia datang dengan girang mereka berkata: “Inilah juga Allah kita: maka kita sudah menantikan Dia, dan Iapun sudah menyelamatkan kita. … Mari kita tamasya dan bersukacita akan selamatNya.”
Maranata Hal. 76