Jalan-jalan Menuju Kebahagiaan yang Selalu Terbuka
Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku. Mazmur 13:6
Setiap keinginan duniawi mungkin dipuaskan, namun pun demikian ada juga manusia yang tidak bersyukur seperti yang dilakukan orang yang berpenyakit kusta yang telah ditahirkan dan disembuhkan dari penyakit kustanya yang menjijikkan itu. Orang-orang yang berpenyakit kusta ini telah disembuhkan oleh Kristus, dan bagian-bagian tubuh yang telah rusak akibat penyakit itu telah dipulihkan kembali; tetapi hanya seorang, ketika dirinya merasa sudah sembuh, kembali untuk memuliakan Allah. . . .
Pelajaran yang telah tercatat mengenai sepuluh orang berpenyakit kusta itu seharusnya menggugah hati setiap orang akan suatu keinginan yang paling sungguh-sungguh untuk mengubahkan sifat yang tidak bersyukur menjadi orang yang suka memuji dan mengucap syukur. Biarlah orang-orang yang mengaku umat Allah berhenti bersungut-sungut dan mengeluh. Biarlah kita ingat siapa yang mula-mula menjadi Pemberi segala berkat yang kita terima. Kita diberi makan, dlberi pakaian, dan hidup, dan tidakkah kita mendidik diri kita dan anak-anak kita supaya mengucapkan syukur kepada Bapa kita yang di sorga?
Tidakkah beralasan untuk kita membicarakan kebaikan Allah dan mencaritakan kuasaNya? Bilamana teman-teman berbuat baik kepada kita, wajiblah kita mengucapkan syukur atas kebaikan mereka itu. Betapa lebih banyak lagi kita dengan senang hati harus mengucapkan syukur kepada Sahabat yang telah mengaruniakan kepada kita setiap yang baik dan karunia yang sempurna. Kemudian marilah kita, dalam setiap geraja, memupuk sifat bersyukur kepada Allah. Biarlah kita mendidik bibir kita mamuji Allah dalam lingkaran keluarga. . Biarlah pemberian dan persemhahan kita menyatakan ucapan syukur atas karunia yang kita peroleh setiap hari. Dalam segala perkara kita haruslah menunjukkan sukacita Tuhan dan memperkenalkan pekabaran tantang kasih karunia Allah yang manyelamatkan.
Hati orang-orang yang menyatakan sifat-sifat Kristus menyala dangan kasih ilahi. Mareka dikaruniai dengan roh suka bersyukur. . . . Angkatlah Yesus. Angkatlah Dia, yang dari Golgota itu, dengan nyanyian pujian dan doa. Berusahalah sungguh-sungguh menyebarkan injil itu. Ceritakanlah tentang kasih Allah yang indah pada manusia. Dalam pekerjaan inilah engkau akan mendapat kepuasan yang kekal selama-lamanya
Hidupku Kini, hal. 172