Otoritas Zaman Kuno Israel (IAA) baru saja mengungumkan bahwa para ahli ilmu purbakala telah menemukan lokasi itu dimana tentara Roma , dipimpin oleh Titus menerobos tembok-tembok luar Yerusalem kuno sebelum menawan kota itu pada tahun 70 Masehi. Penemuan itu dilakukan musim dingin yang lalu ketika sebuah menara pengawal digali, bersama lusinan katapel dan batu balista diyakini telah digunakan melawan penjaga-penjaga Yahudi yang mempertahankan menara itu.
Penemuan-penemuan itu berhubungan dengan catatan terperinci dari pertempuran itu yang ditulis oleh sejarawan kontemporer Yahudi, Josephus. Temuan-temuan yang memperkuat ketepatan catatan Josephus tentang pemusnahan bait suci kedua, sebagian besar kota itu, dan memaksa orang-orang Yahudi ke dalam pembuangan. Pemberitahuan IAA datang pada waktu ketika keputusan UNESCO adalah memperkecil hubungan-hubungan Israel modern dengan Gunung Bait Tuhan itu.
Yesus meramalkan kehancuran Yerusalem empat puluh tahun sebelum peristiwa itu. Ketika meninggalkan bait suci itu untuk yang terakhir kalinya, Dia berkata: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”(Matius 24:2)Pernyataan-Nya menarik perhatian murid-murid-Nya;mereka menjawab,: “Bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”(ayat 3)
Dipikiran murid-murid Yesus, kehancuran bait suci itu dan akhir dunia adalah peristiwa yang sama. Jawaban Yesus menggabungkan tanda-tanda penyerangan Yerusalem dan kesudahan zaman. Meskipun ada dua kejadian yang berbeda, Kristus meletakkan peristiwa-peristiwa terakhir dari sejarah dunia berdekatan dengan kehancuran Yerusalem sebagai satu peringatan yang serius untuk kita sekarang ini.
Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu ada kemudian sebagaimana yang mereka lakukan sekarang. Peperangan dan isu tentang perang sedang terjadi saat itu sebagaimana sekarang ini. Para pengikut Yesus dianiaya pada gereja permulaan sebagaimana mereka akan dianiaya pada gereja terakhir. Kristus juga memperingatkan orang-orang kristen saat itu untuk meninggalkan Yerusalem seperti orang-orang Kristen sekarang ini harus meluputkan diri dari penganiayaan sebelum kedatangan Tuhan.
Nabi Daniel meramalkan kehancuran yang akan datang dari”kota dan bait suci itu”oleh tentara-tentara Roma (lihat Daniel 9:26,27).Yesus menegaskan ramalan ini dan membangun di atasnya dalam Matius 24:15-20. Selama 40 tahun Yesus menunda kebinasaan kota tercinta ini, yang telah menolak panggilan-panggilan-Nya untuk bertobat. Pembantaian yang pada akhirnya datang menimpa tanpa belas kasihan ketika semua perkataan Tuhan digenapi pada surat itu.
Demikian juga akan terjadi pada kedatangan anak manusia. Nubuatan-nubuatan yang dibuat Yesus tentang akhir dunia akan digenapi. Tidak seperti orang-orang Yahudi yang menolak untuk mengindahkan peringatan-peringatan-Nya, marilah kita hidup dengan iman dalam pernyataan-pernyataan Kristus dan berada diantara mereka yang dilepaskan.