Alkitab Dalam Hidupku
Terimalah apa yang diajarkan mulutNya, dan taruhlah FirmanNya dalam hatimu. Ayub 22:22
Penting sekali engkau menyelidiki Alkitab secara terus-menerus, menaruh kebenaran Allah di dalam pikiran. Engkau mungkin terpisah dari persekutuan orang-orang Kristen dan berada di tempat dimana engkau tidak mempunyai kesempatan berhimpun bersama-sama dengan anak-anak Allah, Engkau memerlukan Firman Allah itu tersimpan di lubuk hatimu.
Di seluruh ladang wahyu itu terpencarlah butir-butir emas perkataan-perkataan hikmat Allah. Jika engkau bijaksana, engkau akan mengumpulkan biji-biji kebenaran yang mahal harganya itu. Jadikanlah perjanjian Allah milikmu. Kemudian bilamana ujian dan pencobaan datang, perjanjian itu akan menjadi sumber penghiburan sorgawi bagimu.
Pencobaan-pencobaan sering tampak tak dapat dikalahkan sebab orang yang dicobai itu tidak dapat mengingat perjanjian Allah dan menghadapi setan dengan senjata Kitab Suci. Akan tetapi malaikat malaikat berkeliling di sekitar orang yang ingin diajar dalam perkara-perkara ilahi; dan pada saat keperluan besar mereka akan mengingat kebenaran-kebenaran yang diperlukan. Demikianlah “apabila musuh itu datang seperti air bah, maka napas Tuhanpun akan menghembuskan dia selaku angin ribut.”
Hati yang dibekali dengan kebenaran Firman Allah yang indah itu diperkuat melawan pencobaan setan, melawan pikiran-pikiran yang kotor dan tindakan-tindakan yang cemar.“
Rapatkanlah dirimu kepada Kitab Suci. Semakin engkau selidiki dan terangkan Firman itu, pikiran dan hatimu semakin diperkuat dengan perkataan yang menguatkan hati dan perjanjian yang berbahagia itu.
Biarlah perjanjian itu kita kenangkan, agar bilamana Alkitab itu diambil dari kita, maka kita masih memiliki Firman Allah itu.“
Hidupku Kini, Hal. 30
