Gunung Nebo di Yordan merupakan tempat dimana Musa berdiri saat akhir hayatnya dan diberi penglihatan akan tanah Israel oleh Tuhan. Tuhan berkata padanya, “Naiklah ke atas pegunungan Abarim, ke atas gunung Nebo, yang ada di tanah Moab, di tentangan Yerikho, dan pandanglah tanah Kanaan yang kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya, kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kaunaiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu” (Ulangan 32:49,50)
3 bulan lalu, sebuah tempat pemakaman di Gunung Nebo, yang telah mengalami renovasi selama sepuluh tahun terakhir, telah dibuka kembali bagi publik. Penggalian sebuah gereja Bizantin awal dari abad ke empat mengungkap tempat ini sebagai tempat ziarah Kristen selama berabad-abad. Tempat ini ditinggalkan pada tahun 1564, namun kemudian dibeli pada tahun 1993, telah digali dan diperbaharui. Pengunjung dapat melihat sebagian tanah Israel, sama seperti yang dilakukan Musa beribu tahun lalu.
Namun Musa melihat lebih dari apa yang mungkin kita lihat dengan mata telanjang. Alkitab mengatakan:
“Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu Tuhan memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon Korma itu, sampai Zoar” (Ulangan 34:1-3)
Tuhan membuka mata sang nabi untuk melihat gambaran yang lebih besar dari Tanah yang Dijanjikan, yang jauh lebih luas dari yang mampu dilihat manusia dari puncak Gunung Nebo. Ketika gunung-gunung menghambat gambaran menyeluruh dari Kanaan di bumi, Tuhan membukakan penglihatan yang lengkap bagi Musa. Namun kita memiliki alasan untuk percaya bahwa penglihatan nabi itu diangkat bahkan lebih jauh lagi.
Dalam mendeskripsikan banyak pelayan setia Tuhan, alkitab mengatakan pada kita, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1) Ketika Musa meninggal di puncak Gunung Nebo, Seperti yang lain “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya” (ayat 13).
Musa tidak dikubur diatas Gunung Nebo, sebab orang-orang akan menyembah pekuburannya. (lihat Ulangan 34:6). Tidak ada jaminan ilahi yang diperoleh dengan berdiri di atas gunung yang sama dimana Musa melihat Tanah Perjanjian. Kita tidak dijamin memiliki penglihatan supernatural akan rumah kita yang di surga. Masing-masing kita, dengan iman, kita tidak hanya dapat “menerima janji” untuk memiliki tempat tinggal yang kekal, namun sekarang juga mendapat penglihatan sekilas akan “sesuatu yang lebih baik” (Ibrani 11:40)
Tuhan membangkitkan Musa dari kematian (lihat Matius 17:1-3 dan Yudas 1:9) sebagai salah seorang dari mereka semua yang mati dengan iman yang tak tergoyahkan dalam memasuki rumah kita di surga. Kita tidak perlu berdiri diatas Gunung Nebo untuk melihat tanah surgawi tersebut. Dengan iman, kita dapat melihatnya dari atas.