Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Wahyu 13:4
“Ia bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.” Walaupun mengaku pengikut Anak Domba Allah, manusia menjadi tertarik dengan roh naga itu. Mereka mengaku berlaku lembut dan rendah hati tetapi mereka berbicara dan memerintah dengan roh Setan, dan dengan perbuatan mereka menunjukkan bahwa mereka berlaku bertentangan dengan pengakuan mereka. Kuasa yang seperti anak domba ini bersatu dengan naga di dalam mengadakan peperangan melawan mereka yang memelihara hukumhukum Allah dan memegang kesaksian Yesus Kristus. Lalu Setan bersatu dengan Protestan dan Kepausan, dan bertindak bersama-sama dengan mereka sebagai allah dunia ini, mendiktekan kepada manusia seakan-akan mereka adalah rakyat kerajaannya, untuk dikendalikan dan diperintah serta diawasi sekehendak hatinya. Jikalau manusia tidak mau setuju untuk menginjak-injak hukum-hukum Allah di bawah kakinya, maka roh naga itu akan dinyatakan. Mereka dipenjarakan, dibawa ke pengadilan dan dihukum. “Ia menyebabkan sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya.” “‘Kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.” Dengan demikian Setan merebut hakhak Yehova. Manusia berdosa menduduki tempat Allah, menyatakan dirinya sendiri Allah, dan bertindak melebihi Allah.
Ada perbedaan yang sangat menyolok antara mereka yang memakai meterai Allah dan mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya. Para hamba Tuhan yang setiawan akan menerima penganiayaan yang paling pahit dari guru-guru palsu, yang tidak mau mendengarkan firman Allah, dan menyediakan batu sontohan di jalan mereka yang mau mendengar. Tetapi umat Allah tidak usah takut. Setan tidak dapat bertindak melebhi batas kemampuannya. Tuhan akan menjadi benteng pertahanan umatNya. Ia menganggap luka yang dilakukan kepada hamba-hambaNya demi membela kebenaran seperti dilakukan kepadaNya sendiri. Bila keputusan terakhir sudah dilakukan, bila semua telah memilih pihaknya, apakah pada pihak Kristus dan hukum-hukum itu atau di pihak kemurtadan besar, Allah akan bangkit dengan kuasaNya, dan mulut mereka yang telah menghina kepadaNya akan dibungkamkan sampai selama-lamanya. Setiap kuasa yang menentang akan menerima hukumannya.
Maranata Hal.191