Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka. Firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan, demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa. 2 Kor. 6:17, 18.
Rindukah kamu menjadi anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan Yang Mahatinggi? Di sini disebutkan syarat untuk memperoleh kesempatan agung ini. Keluarlah, pisahkan dirimu, jangan menjamah apa yang najis. Anda tidak boleh terus bersekutu dengan dunia ini, turut mengambil bagian dalam kepelesirannya, dan mengidentifikasikan diri dengan kesenangan-kesenangannya, sementara tetap menjadi anak-anak Tuhan. Rasul Yohanes berkata, ”Dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia” (1 Yoh. 3:1). Tetapi akankah kita biarkan kesukaan musuh Tuhan kita menekan penerimaan kita akan syarat-syarat keselamatan? . . .
Ada perkara-perkara besar yang diharapkan dari anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan Tuhan. Aku memandang kepada para pemuda sekarang ini, dan hatiku rindu kepada mereka. Kemungkinan-kemungkinan apakah yang terbuka di hadapan mereka? Jikalau mereka dengan sungguh-sungguh belajar mengenal Kristus, Ia akan memberikan hikmat kepada mereka, sebagaimana Ia memberikan hikmat kepada Daniel. . . . Biarlah para pemuda mencoba menghargai kesempatan yang mungkin adalah milik mereka, untuk dikendalikan oleh hikmat Tuhan yang tidak pemah salah.
Diperkirakan adalah suatu kehormatan besar diundang untuk menghadap raja dunia ini. Tetapi marilah kita bandingkan dengan kesempatan luar biasa yang ditawarkan kepada kita. Jikalau kita menuruti tuntutan Tuhan, kita bisa menjadi anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan Raja alam semesta. Melalui Juruselamat yang sudah disalibkan dan yang sudah bangkit kita boleh dipenuhi dengan buah-buah kebenaran, dan dilayakkan untuk bersinar di takhta Raja segala raja selama-lamanya. Dunia tidak mengetahui pemuliaan anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan Yang Mahatinggi. Orang-orang di sekeliling mereka tidak melihat bahwa kerendahan hati, roh penyangkalan diri dan kesabaran serta kelembutan hati, mempunyai nilai yang luar biasa.
Mereka tidak mengenal atau menghargai Kristus. . . . Mereka tidak bisa mengerti Dia; dan semakin besar keserupaan kita dengan tabiat Ilahi Tuhan kita, semakin kita disalah mengerti oleh dunia ini. Semakin kita datang ke persekutuan dengan Kristus dan surga, semakin kurang kita bersekutu dengan dunia ini, karena kita bukan dari dunia ini.
Inilah Hidup yang Kekal Hal. 309