Amazingfacts.id: Sebelum tahun 1930-an, berlian jarang diberikan sebagai cincin pertunangan. Orang Mesir memuja lingkaran sebagai simbol keabadian.
Tradisi Mesir
Mereka menganyam cincin dari alang-alang dan menghadiahkannya untuk melambangkan cinta abadi. Mereka memakainya di jari ketiga tangan kiri mereka karena mereka percaya bahwa pembuluh darah di jari tersebut mengalir langsung dari jantung.
Bangsa Yunani mempelajari tradisi ini dari Mesir, dan meneruskannya ke Roma dan seterusnya. Namun, baru pada abad ke-20, sebuah kartel berlian menciptakan slogan iklan terbaik abad ke-20 untuk bahan terkeras di alam, yang meyakinkan kita bahwa “berlian itu abadi.”
Dalam Alkitab, cincin raja melambangkan kekuasaannya. Cincin diberikan kepada hamba-hamba yang dipercaya (Kejadian 41:41, 42), kepada calon pasangan (Kejadian 24:22), dan pada saat perayaan (Lukas 15:22). Seperti halnya pada masa kini, perhiasan dan pakaian indah juga digunakan hanya untuk keindahan (Yehezkiel 16:11-14).
Keindahan Karakter
Apa tujuan permata dan warna-warna cerah yang diciptakan Tuhan selain untuk memberikan keindahan? Kita mengekspresikan diri kita melalui pakaian, rumah, dan segala sesuatu yang gunakan. Namun ekspresi diri menjadi kacau ketika kita mengandalkan pakaian, tatanan rambut, rumah, mobil, taman, dan gadget sebagai nilai diri kita (Yehezkiel 16:15).
Mengayunkan pendulum ke arah lain, Puritanisme menjauhi penggunaan hal-hal yang berlebihan seperti perhiasan, warna, dan teknologi modern. Tetapi pendekatan Petrus yang seimbang, “Janganlah perhiasanmu hanya bersifat lahiriah saja” (1 Petrus 3:3), memastikan bahwa keindahan karaktermu sama dengan atau melebihi kecantikan pribadi atau harta bendamu.
Dalam kitab Hagai, Tuhan menjanjikan umat-Nya sebuah cincin sebagai tanda bahwa mereka telah dipilih (Hagai 2:23). Namun yang lebih baik lagi, Tuhan menghiasi kita dengan “pakaian keselamatan” dan “jubah kebenaran” (Yesaya 61:10). Tidak masalah untuk mengelilingi diri Anda dengan keindahan, tetapi jangan sampai keindahan itu menggantikan keindahan keselamatan.
Tetapi di manakah hikmat dapat diperoleh, dimana tempat akan budi? Ayub 28:12.