Kasih itu sabar; kasih itu murah hati ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. 1 Kor. 13:4
Melalui rasul-Nya yang diilhami Kristus telah menyatakan kepada kita ukuran tabiat yang dikaruniakan bersama kasih Kristus. Kita harus membawakan tanda Kristus, kita harus memiliki teladan-Nya. Teladan ini diberikan kepada kita supaya kita mengetahui kemungkinan dan tingginya yang kita bisa capai di dalam dan melalui Kristus. Standar yang diberikan-Nya adalah kesempurnaan di dalam Dia, dan melalui jasa-jasa-Nya kita bisa mencapainya. Kita tidak mampu karena kita puas dengan perkara-perkara duniawi gantinya perkara-perkara surgawi. Hanya dengan memandang kepada Kristuslah kita berubah dari kemuliaan kepada kemuliaan. Mata yang memandang perkara-perkara biasa perlu diangkat. . . .
Tak seorang manusia pun pernah mengukur sifat Tuhan atau tabiat Anak-Nya. Kita mempunyai pengetahuan mengenai Tuhan oleh pengalaman hidup.
Hidup ini adalah masa percobaan bagi kita. Kita berada di bawah disiplin dan pemerintahan Tuhan untuk membentuk tabiat dan mendapatkan kebiasaan untuk hidup yang Iebih tinggi. . . . Kita akan mengalami pencobaan berat, tantangan, dukacita dan penderitaan, tetapi kita mengetahui bahwa Yesus sudah melalui semuanya ini. Pengalaman-pengalaman ini berguna bagi kita; keuntungannya bukan hanya untuk kehidupan yang singkat di dunia ini; tetapi sampai kepada kehidupan yang kekal. . . .
Semua adegan dalam hidup ini, di mana kita harus melakonkan bagian kita, perlu dikaji secara cermat, karena semuanya itu adalah bagian dari pendidikan kita. Kita harus membawa balok-balok kuat kepada pembangunan tabiat kita, karena kita membangun untuk kehidupan di dunia ini dan kehidupan yang kekal di masa yang akan datang. Dan sementara kita mendekati akhir sejarah dunia ini kita harus semakin Iebih cepat bertumbuh dalam Kekristenan, atau kita akan ketinggalan. . . .
Belas kasihan dan kebenaran bertemu dalam Kristus, kebenaran dan damai sejahtera saling berangkulan satu sama lain. Hanyalah bilamana Anda memandang kepada takhta-Nya, mempersembahkan rasa penyesalan dan pujian serta ucapan syukur kepada Tuhan, Anda disempurnakan dalam tabiat Kristen, dan menyatakan Kristus kepada dunia ini. Anda tinggal dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam Anda.
“That I May Know Him”