VEGANUARY: APAKAH INI UNTUK ANDA?

Featured Kesehatan
Mari bagikan artikel ini

Oleh John Cloud

Bisakah Anda hanya makan makanan nabati selama 31 hari? Itulah ide di balik Veganuary—sebuah kampanye tahunan yang menantang setiap orang untuk menjadi vegan selama bulan Januari. Jane Land dan Mathew Glover dari Inggris memulai Veganuary pada tahun 2014 untuk menginspirasi orang-orang agar mencoba menjadi vegan demi kesehatan, lingkungan, dan kelangsungan hidup hewan. Sejak saat itu, Veganuary telah berkembang menjadi fenomena global, dengan jutaan orang yang berpartisipasi setiap tahunnya.

Veganuary bertujuan untuk memudahkan orang menjelajahi veganisme. Veganuary berfokus pada penyediaan sumber daya, dukungan, dan motivasi bagi individu dan organisasi yang tertarik untuk mengadopsi gaya hidup nabati, meskipun hanya dalam waktu singkat.

Memilih bulan Januari sebagai bulan untuk mempromosikan pola makan nabati jelas bukan tanpa alasan. Ini adalah bulan resolusi Tahun Baru dan waktu ketika banyak orang terbuka untuk mencoba hal-hal baru atau membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat.

Apakah Anda akan makan lebih banyak tumbuh-tumbuhan di bulan Januari ini?

Lima Alasan untuk Memilih Sayuran

Penelitian terus mengungkap manfaat dari pola makan nabati, termasuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi risiko kanker, dan otak yang lebih sehat. Berikut adalah lima alasan yang telah terbukti untuk mengonsumsi sayuran:

  1. Mengurangi Peradangan—Mengonsumsi lebih banyak tanaman sambil mengurangi hal-hal seperti gula olahan dan lemak jenuh dapat mengurangi peradangan dalam tubuh dan menurunkan risiko kanker.
  2. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular—Mengurangi konsumsi daging, yang mengandung lemak jenuh, dan menambahkan sayuran hijau dan biji-bijian akan membuat jantung Anda lebih sehat lebih lama.
  3. Berat Badan yang Sehat—Menghindari junk food dan menggantinya dengan sayuran segar akan membuat Anda lebih mudah mempertahankan berat badan yang sehat.
  4. Membantu Mencegah Diabetes Tipe 2—Pola makan nabati yang berkualitas dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena diabetes tipe 2. Angka di antara para vegetarian dan vegan untuk diabetes tipe 2 jauh lebih rendah daripada pemakan daging.
  5. Otak yang Lebih Kuat—Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan demensia serta memerangi penurunan kognitif.

Selangkah demi Selangkah

Meskipun Tuhanlah yang pada awalnya menetapkan pola makan nabati bagi umat manusia (Kejadian 1:29), mungkin bukan yang terbaik bagi sebagian besar orang untuk langsung beralih ke pola makan berbasis nabati.

Manfaat dari pola makan nabati sangatlah banyak, namun bagi mereka yang tidak tumbuh dengan pola makan seperti itu, transisi ini dapat menjadi hal yang menakutkan. Para pendatang baru menghadapi berbagai pertanyaan seperti: Di mana saya bisa menemukan pilihan nabati seperti pengganti daging dan keju? Mana yang harus saya pilih? (Beberapa di antaranya tidak jauh lebih sehat daripada yang asli.) Bagaimana cara menyiapkan makanan baru yang sedang saya jajaki? Apakah saya masih akan mendapatkan cukup protein? Apakah ada suplemen yang harus saya konsumsi? Dan seterusnya.

Berikut adalah beberapa cara untuk membuat perubahan menuju hidup tanpa daging menjadi lebih mudah:

  • Hindari satu makanan dari diet Anda dalam satu waktu. Mungkin mulailah dengan daging merah.
  • Tidak makan daging satu hari dalam seminggu dengan mencoba hari Senin tanpa daging.
  • Perbanyaklah makan buah dan sayuran.
  • Perbanyak porsi sayuran Anda dua kali lipat sambil mengurangi porsi daging hingga setengahnya.
  • Masukkan lebih banyak sumber protein vegan seperti polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian ke dalam diet Anda.
  • Bereksperimenlah dengan menjadi vegan pada hidangan daging favorit Anda.
  • Berfokuslah pada perubahan yang dapat Anda jalankan dan lakukan dengan kemampuan Anda sendiri.

Teruslah mengedukasi diri Anda sendiri di sepanjang prosesnya.

Sekarang dan Sampai Kekekalan

Yesus datang “supaya kita mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Kehidupan yang berkelimpahan dimulai sekarang dengan hubungan pribadi dengan-Nya. Namun, bukan hanya kesembuhan rohani yang Yesus tawarkan. Dia menghendaki agar kita “baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja” (3 Yohanes 1:2). Rasul Paulus mengungkapkan keinginan Allah bagi kita masing-masing dengan baik, dengan mengatakan, “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Tesalonika 5:23).

“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Kesehatan rohani, mental, dan fisik saling terkait, masing-masing saling mempengaruhi satu sama lain. Tuhan mengetahui apa yang Dia lakukan ketika Dia mengatakan kepada Adam dan Hawa, “Segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu” (Kejadian 1:29). Pencipta kita yang bijaksana memberi kita makanan nabati untuk menjaga tubuh dan pikiran kita tetap dalam kondisi terbaiknya.

Menurut situs web mereka, para pendiri Veganuary membayangkan “sebuah dunia tanpa peternakan dan rumah jagal. Sebuah dunia di mana produksi makanan tidak merusak hutan, mencemari sungai dan lautan, memperburuk perubahan iklim, dan mendorong populasi hewan liar menuju kepunahan.” Gerakan ini memiliki “tujuan untuk mengakhiri peternakan hewan, melindungi planet ini, dan meningkatkan kesehatan manusia.”

Visi Veganuary terdengar sangat mirip dengan rumah masa depan bagi orang-orang yang ditebus, di mana “Serigala akan tinggal bersama-sama dengan anak domba, … dan singa akan makan jerami seperti lembu” (Yesaya 11:6,7). Ini akan menjadi bumi yang baru (Wahyu 21:1) di mana tidak ada seorang pun yang memakan binatang karena dosa dan maut sudah tidak ada lagi (1 Yohanes 3:8; Wahyu 20:14). “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4).

Sebaiknya kita sebagai orang Kristen bertanya pada diri sendiri, “ Apakah cara saya memperlakukan tubuh saya, hewan, dan lingkungan sudah memuliakan Tuhan? Apakah perilaku saya dapat diterima di bumi yang baru?” Dan kemudian, mintalah kepada Tuhan untuk memimpin kita dalam membuat perubahan yang tepat.

Meskipun kita tidak dapat mengubah bumi ini menjadi surga, kita dapat, dengan kasih karunia Allah, menjalani gaya hidup surgawi sekarang sementara kita menantikan untuk tinggal di rumah kekal kita.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *