KASIH KARUNIA SEBAGAI PENDIDIK

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Aku senantiasa mengucap syukur kepada Tuhanku karena kamu atas karunia Tuhan yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. . . . Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tidak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. 1 Kor 1:4-8.

Di dunia ini kita mempunyai tugas-tugas duniawi untuk dilaksanakan, dan dalam pelaksanaan tugas ini kita sedang membentuk tabiat yang bisa tahan berdiri pada ujian penghakiman, atau ditimbang dan terdapat terlalu ringan. Kita boleh melakukan tugas yang paling kecil dengan mulia, kokoh dan setia seolah-olah seluruh penduduk surgawi melihat kepada kita. Ambillah pelajaran dari petani. Jikalau ia ingin tanamannya bertumbuh, ia akan memelihara dan menyianginya; menyiraminya, menggali tanah, menanamkan biji di mana cahaya matahari bersinar, dan hari demi hari dipeliharanya; dan bukan dengan usaha-usaha kasar dan keras, tetapi oleh tindakan yang berulang-ulang, dipotongnya rumpun daun-daunan sampai mencapai bentuk yang sesuai dan bunga-bunganya penuh.
Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus bekerja atas hati dan pikiran bagaikan seorang pendidik. Pengaruh Roh-Nya yang terus-menerus kepada jiwa memotong dan membentuk serta menciptakan tabiat menurut teladan Ilahi. Biarlah orang-orang muda mengingat bahwa pengulangan tindakan akan membentuk kebiasaan, dan kebiasaan membentuk tabiat. . . . Apakah kasih Kristus menjadi agen aktif yang hidup di dalam jiwamu, yang memperbaiki, memperbarui, menghaluskan dan menguduskan kamu dari perbuatan-perbuatanmu yang salah? Perlu memupuk setiap kasih karunia yang ditaruh Yesus dalam jangkauanmu melalui penderitaan-Nya. Anda harus menyatakan kasih karunia yang telah dilimpahkan kepadamu, dalam bentuk kecil maupun besar dalam hidupmu. . . . Kebenaran agung dapat dibawa kepada perkara-perkara kecil, dan agama dapat dibawa kepada masalah-masalah kehidupan yang kecil maupun yang besar.
Perintah-perintah Tuhan luas sekali, dan Tuhan tidak senang melihat anak-anak-Nya berantakan, hidup mereka dirusak oleh kekurangan-kekurangan, dan pengalaman keagamaan mereka dilumpuhkan, pertumbuhan mereka dalam kasih karunia dikerdilkan, oleh karena mereka terus menyenangi kekurangan-kekurangan tabiat yang salah yang diwarisi dan yang dipupuk, yang akan ditiru dan dihidupkan oleh orang lain.
Jikalau kasih karunia Kristus tidak bisa mengobati kekurangan-kekurangan ini, jadi apakah yang menjadi transformasi tabiat?


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *