SALING MEMBANGUN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Roma 15:1.

Tuhan tidak suka menempatkan kita di kursi pengadilan dan saling menghakimkan satu sama lain. . . . Bilamana kita melihat kesalahan pada seseorang, biarlah kita ingat bahwa mungkin kita mempunyai kesalahan yang lebih besar dalam pemandangan Tuhan daripada kesalahan saudara kita yang kita kecam. Gantinya menyiarkan kekurangan-kekurangan saudara kita, mintalah Tuhan untuk memberkatinya dan menolongnya untuk mengatasi kesalahannya. Kristus akan menyetujui roh dan tindakan seperti ini, dan akan membuka jalan bagi kita untuk mengucapkan sepatah kata hikmat yang akan memberikan kekuatan dan pertolongan bagi mereka yang lemah iman.

Tugas saling membangun dalam iman yang paling suci adalah pekerjaan yang diberkati, tetapi pekerjaan saling meruntuhkan adalah pekerjaan yang penuh dengan pahit getir dan kesedihan. Kristus mengidentifikasikan dirinya kepada anak-anak-Nya yang menderita, karena ia berkata, ”Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40). . . . Setiap hati mempunyai kesedihan dan kekecewaannya sendiri, dan kita harus berusaha untuk meringankan beban satu sama lain oleh menyatakan kasih Yesus kepada mereka yang ada di sekeliling kita. Jikalau pembicaraan kita adalah mengenai surga dan perkara-perkara surgawi, maka pembicaraan jahat akan segera tidak menarik lagi bagi kita. . . .

Gantinya saling mencari-cari kesalahan, marilah kita mengecam diri kita sendiri. Pertanyaan bagi masing-masing kita haruslah, Apakah hatiku benar di hadapan Allah? Apakah tindakan ini akan memuliakan  Bapaku yang di surga? Jikalau Anda memelihara roh yang salah, hilangkanlah itu dari jiwamu. Tugasmulah memberantas dari dalam hatimu segala sesuatu yang bersifat mencemarkan. Setiap akar kegetiran harus dicabut, supaya jangan mengotori orang lain oleh pengaruh buruknya. Jangan biarkan tanaman beracun tumbuh dalam tanah hatimu. Cabutlah dia saat ini juga, dan sebagai gantinya tanamlah tanaman kasih. Biarkanlah Yesus bertakhta dalam jiwamu. Kristuslah teladan kita. la pergi melakukan kebaikan. Ia hidup untuk memberkati orang Iain. Kasih mengagungkan dan memperindah semua tindakan-Nya, dan kita diperintahkan untuk mengikuti jejak-Nya.

 

Inilah Hidup Yang Kekal, Hal. 186

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *