LEMAH LEMBUT, PENGASIH DAN PENYAYANG

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

 

surgaTetapi Engkau, ya Tuhan, Tuhan penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Mzm. 86:75.

 

Tuhan telah menetapkan menurut hukum pelayanan bahwa kita harus menghiburkan satu sama lain dalam kelembutan dan kasih bilamana kesusahan besar menimpa kita. Tak seorang pun manusia hidup untuk dirinya sendiri. Tak seorang pun mati untuk dirinya sendiri. Hidup dan mati mempunyai arti bagi setiap manusia. . . . Tuhan telah menggabungkan tugas-agen-agen manusia-Nya untuk mengkomunikasikan tabiat Tuhan, menyaksikan kasih karunia-Nya, hikmat-Nya dan kebajikan-Nya, oleh menyatakan kasih-Nya yang halus, lemah lembut, berbelas kasihan. . . . Yesus. . . selalu tersentuh oleh penderitaan manusia, dan hati kita harus dilembutkan dan dilembutkan oleh Roh Kudus-Nya, agar kita bisa menjadi seperti Dia. . . .

Pekerjaan kita ialah untuk memulihkan gambaran moral Tuhan dalam manusia melalui kasih karunia yang berlimpah yang dikaruniakan Tuhan melalui Yesus Kristus. Di mana-mana kita menemukan jiwa-jiwa yang mau mati, dan betapa pentingnya agar kasih sayang Kristus yang diberikan kepada kita diberikan kepada mereka, agar kita jangan menempatkan satu jiwa pun menantang Tuhan oleh karena tidak menunjukkan panjang sabar dan belas kasihan yang lemah lembut. . . . Saya bertanya, Akan pernahkah kita mempelajari kelemahlembutan Kristus? Oh, betapa perlunya kita mengenal Yesus dan Bapa surgawi kita agar kita bisa menyatakan-Nya dalam tabiat! . . .

Yesus memanggil kita datang kepada-Nya bukan sekadar untuk menyegarkan kita dengan kasih karunia dan hadirat-Nya selama beberapa jam, dan kemudian mengirim kita ke luar dari terang-Nya untuk berjalan aterpisah dari pada-Nya dalam kesedihan dan kemurungan. Tidak, tidak. la katakan agar kita tetap tinggal bersama Dia dan Dia bersama kita. Di mana saja pekerjaan-Nya akan dikerjakan di situ Dia hadir—dengan lemah lembut, mengasihi dan menyayangi. la telah menyadiakan bagimu dan bagi saya tempat tinggal di dalam Dia. la adalah tempat perlindungan kita. Pengalaman kita harus diperluas dan diperdalam. Yesus telah membuka seluruh kepenuhan kasih llahi-Nya yang tak terkatakan itu, dan la menyatakan kepadamu, kamu “adalah kawan sekerja Tuhan” (1 Kor. 3:9). Betapa berartinya kata-kata ini, “Tinggallah di dalam Aku” (Yoh. 15:4), “PikuIlah kuk yang Kupasang” (Mat. 1 1 :29). Akankah kita memikulnya? karena janji-Nya adalah demikian, “Kamu akah mendapat perhentian jiwamu.” Ada perhentian, perhentian yang sempurna dengan tinggal di dalam Kristus.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *