Amazingfacts.id: Berikut ini adalah contoh yang saya pikirkan tentang maksud dari ayat ini. Bangsa Amalek telah menyerang bangsa Israel dari belakang ketika mereka keluar dari Mesir. Tuhan berkata kepada Musa bahwa Dia akan menunjukkan belas kasihan kepada bangsa kafir ini selama beberapa waktu, tetapi pada akhirnya penghakiman akan datang. Penghakiman yang akan datang kepada bangsa Amalek didasarkan pada perilaku mereka. Allah memilih untuk mengulurkan belas kasihan kepada mereka lebih lama daripada bangsa-bangsa lain.
Hukuman untuk dosa adalah kematian (Roma 6:23). Kita semua dapat dihukum mati sekarang juga karena dosa-dosa kita. Ketika Allah mengulurkan kasih karunia, Dia mengulurkannya dalam berbagai tingkatan. Kadang-kadang Allah berjuang lebih lama dengan seseorang, tetapi Dia menyelamatkan semua orang dengan kasih karunia. Tidak seorang pun dari kita yang “layak” menerima keselamatan.
Roma 9:21 berkata, “Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?” Allah memang menjalankan pilihan-Nya mengenai apa yang Dia lakukan dengan “tanah liat”. Maka kita akan melihat bagaimana Dia melakukan intervensi.
Dalam Perjanjian Lama, kita memiliki contoh lain tentang Firaun. Alkitab mengatakan bahwa Allah “mengeraskan hati Firaun” (Keluaran 10:20). Tetapi Alkitab juga mengatakan bahwa Firaun mengeraskan hatinya sendiri (lihat Keluaran 8:15; 8:32; 9:34).
Cara Tuhan berurusan dengan Firaun adalah sebuah mikrokosmos dari cara Dia berurusan dengan orang fasik. Dia memberi mereka kesempatan, dari waktu ke waktu, untuk menyadari kebenaran, dan adalah keinginan Tuhan agar semua orang diselamatkan. Namun, Dialah yang memilih berapa banyak kasih karunia, berapa banyak kesempatan, yang akan diberikan. Tuhan melakukan segala yang Dia bisa untuk menyelamatkan manusia. Namun pada akhirnya, takdir kita ada di tangan kita sendiri.
Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. Roma 9:18.
– Doug Batchelor –