Amazingfacts.id: Simon Bolivar adalah jenderal terbesar di Amerika Selatan. Ia dikenal sebagai “pembebas besar” karena kemenangan-kemenangannya melawan Spanyol membawa kemerdekaan bagi Venezuela, Panama, Kolombia, Ekuador, Peru, dan negara yang dinamai menurut namanya, Bolivia. Pada tahun 1824, setelah Bolivar membantu Peru memperoleh kemerdekaannya dari Spanyol, jenderal besar itu memanggil sebuah konvensi untuk menyusun konstitusi bagi negara baru tersebut.
Setelah konvensi, sebuah delegasi mendekati Simon Bolivar dan meminta dia menjadi presiden pertama mereka. Dia dengan rendah hati menolak, mengatakan bahwa dia merasa orang lain lebih pantas menerima kehormatan itu daripada dia. Namun, rakyat tetap ingin melakukan sesuatu yang istimewa untuk Bolivar sebagai ungkapan terima kasih atas segala yang telah dia lakukan untuk membebaskan mereka dari penindasan Spanyol. Jadi, mereka menawarkan hadiah sebesar satu juta peso, sebuah kekayaan yang luar biasa pada masa itu.
Bolivar menerima hadiah tersebut dengan penuh pertimbangan, lalu bertanya berapa banyak budak yang ada di Peru. Ia diberitahu bahwa ada sekitar 3.000 budak. “Dan berapa harga seorang budak?” tanyanya. “Sekitar 350 peso untuk seorang pria yang sehat,” jawab mereka. “Maka,” kata Bolivar, “saya akan menambahkan apa pun yang diperlukan ke dalam sejuta peso yang telah kalian berikan kepada saya, dan saya akan membeli semua budak di Peru dan membebaskan mereka.” Ia menambahkan, “Tidak ada gunanya membebaskan sebuah bangsa jika semua warganya tidak menikmati kebebasan juga.”
Alkitab mengajarkan bahwa Yesus datang ke dunia untuk membebaskan orang-orang yang tertawan. Pada awal pelayanan-Nya di dunia, Yesus menghadiri sinagog di Nazaret pada hari Sabat dan membaca nubuat Yesaya tentang diri-Nya: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18, 19).
Pada kesempatan lain, ketika para pemimpin Yahudi mengklaim bahwa mereka tidak terikat pada siapa pun, Yesus menjelaskan bahwa “setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa” (Yohanes 8:34). Namun, Ia meyakinkan orang-orang, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” (ayat 36). Kebebasan sejati hanya ada dalam Kristus.
Apakah kamu benar-benar bebas?
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. (Roma 6:18).
– Doug Batchelor –






