Seorang ibu di California secara teratur menaruh sebuah ayat Alkitab dan catatan yang menggembirakan dalam tas makan siang anaknya sebelum mengantar dia ke Sekolah Dasar Desert Rose di Palmdale. Pada siang hari, anak itu akan membaca catatannya dan membagikannya bersama teman-temannya. Segera anak-anak yang lain meminta salinan ayat dan catatannya, sehingga ibunya membuatkan lebih banyak lagi untuk mereka.
Akan tetapi, guru anak itu segera memanggil ibunya dan mengatakan kepada anaknya “tidak boleh lagi membaca atau membagikan ayat-ayat atau cerita Alkitab saat makan siang.” Gurunya menyebut “pisahkan antara gereja dan negara.”
Pihak keluarga menghormati permintaan sekolah dan menganjurkan anak itu bisa memberikan ayat-ayatnya setelah pulang sekolah di luar gerbang sekolah. Tak lama setelah kejadian ini, bagaimanapun, seorang wakil kepala polisi daerah muncul di rumah orang tuanya untuk memberitahu mereka bahwa sekolah khawatir jika seseorang bisa tersinggung dengan tindakan anak mereka.
Seorang pengawas hukum bertindak seperti anak kelas satu sekarang. Sementara staf dan guru-guru sekolah biasanya menutupi ekspresi agamanya kepada murid-murid mereka, tapi hukum negara adalah jelas bahwa siswa, bertindak atas kemauan sendiri, memiliki hak untuk membagikan iman/keyakinan mereka secara bebas. Pengawas sekolah telah menyatakan, “Wilayah distrik tetap berkomitmen untuk menjaga lingkungan di mana semua siswa, terlepas dari afiliasi agama atau keyakinan, bebas untuk belajar dan mencapai potensi penuh mereka.”
Ini tentu menarik bahwa insiden seperti ini terjadi di seluruh Amerika Serikat, di mana warga negara memiliki hak Konstitusi mengekspresikan keagamaannya. Tentu saja, kebebasan beragama diperoleh dengan biaya yang besar dan Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat menegaskan hak ini dengan menyatakan, “Kongres harus membuat hukum menghormati keberadaan agama, atau melarang kebebasan menjalankan daripadanya.”
Apa pun yang Anda pikirkan terhadap kejadian ini, Alkitab memprediksi bahwa kebebasan beragama di negeri kita akhirnya akan mengikis dan akhirnya menghilang. Kekuatan Kristen yang murtad akan bersatu dengan pemerintah sipil yang kuat untuk merampas ibadah pada setiap pria dan wanita. Segera setiap orang harus memilih antara menaati Firman Tuhan atau pada para pejabat/penguasa (lihat Wahyu 14: 6-12; 13: 11-17).
Ketika keadaan semakin memaksa, akankah Anda membagikan iman Anda, bahkan dengan ayat Alkitab yang sederhana, dengan seseorang di sekolah atau di tempat kerja? Suatu hari dinding pemisah akan runtuh. Kita bahkan melihat celah-celah besar terbentuk sekarang.
Apa yang Anda pikirkan? Beri tahu kami pada kolom komentar di bawah!