Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Tuhan untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Ibr. 2:17
Mengenai imam besar Israel, kita baca, “Demikianlah di atas jantungnya harus dibawa Harun nama para anak Israel pada tutup dada pernyataan keputusan itu, apabila ia masuk ke dalam tempat kudus, supaya menjadi tanda peringatan yang tetap di hadapan Tuhan” (Kel. 28:29).
Betapa suatu gambaran yang indah dan ekspresif, ini adalah kasih Kristus yang tak berubah kepada gereja-Nya! Imam Besar kita yang agung, yang dilambangkan oleh Harun, membawa umat-Nya ke dalam hati-Nya. . . . Kristus sebagai imam besar yang agung, membuat pendamaian yang sempurna atas dosa-dosa, berdiri sendirian dalam kebesaran dan kemuliaan llahi. Imam-imam besar lain hanyalah lambang, dan bilamana Ia menyatakan diri, pelayanan mereka tidak diperlukan lagi. . . . Biarlah manusia, yang bisa tergoda, mengingat bahwa di kaabah surgawi mereka mempunyai Imam Besar yang tersentuh oleh kelemahan mereka, oleh karena Ia sendiri telah dicobai, seperti mereka.
Kristus adalah pelayan Kaabah yang benar, imam besar bagi semua yang percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadi, dan tak ada yang bisa mengambil alih tugas-Nya. Ia adalah imam besar gereja.
Kristus mempersembahkan tubuh-Nya yang sudah dirusakkan untuk membeli kembali ahli waris Tuhan, untuk memberikan kepada manusia kesempatan yang lain. “Karena itu Ia sanggup juga menyeIamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Tuhan. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (lbr. 7:25). Oleh hidup-Nya yang tidak bercela, penurutan-Nya, kematian-Nya di kayu salib Golgota, Kristus menengahi umat manusia yang telah hilang. Dan sekarang, Panglima keselamatan kita bukan hanya sekadar pemohon mengantarai bagi kita, tetapi sebagai penakluk menuntut kemenangan-Nya. Persembahan-Nya lengkap, dan sebagai pengantara Ia melaksanakan pekerjaan-Nya yang telah ditetapkan, memegang di hadapan Tuhan pedupaan yang berisi jasa-jasa-Nya yang tidak bernoda dan doa-doa, pengakuan dan ucapan syukur umat-Nya. Diharumkan oleh semerbak kebenaran-Nya, semuanya ini naik kepada Tuhan sebagai bau-bauan yang harum. Persembahan itu seluruhnya diterima, dan pengampunan meliputi seluruh pelanggaran.
“That I May Know Him”