Kuasa Menyucikan dari Kebenaran
Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Kisah 20:32
Iman indah yang diilhamkan Allah mendatangkan kekuatan dan kemuliaan tabiat. Sementara kebaikan-Nya, kemurahan-Nya, dan kasih-Nya ada, semakin lebih jelas kuasa kebenaran; semakin tinggi keinginan penyucian hati dan semakin suci kejernihan pikiran. Jiwa yang berdiam di dalam suasana pikiran yang suci diubahkan oleh pergaulan dengan Allah melalui penyelidikan akan firman-Nya. Diri sendiri akan lenyap ditelan oleh kebenaran yang begitu besar, yang jauh jangkauannya, yang begitu dalam dan begitu luas. Hati dilunakkan dan ditaklukkan menjadi lembut, peramah, dan penyayang.
Kuasa-kuasa yang biasa diperbesar oleh sebab ketaatan yang suci. Pikiran para pelajar boleh ditambahkan, diangkat, dan dimuliakan melalui penyelidikan perkataan yang hidup…. Dengan keinginan menjadi suci, pikiran mereka akan menjadi kuat. Setiap kecakapan intelektual segera akan diperoleh. Mereka boleh mendidik dan mendisiplin diri mereka sendiri sehingga di dalam semua suasana pengaruh mereka dapatlah dilihat siapa manusia itu, dan apa yang dapat dibuatnya, bila dihubungkan dengan kebijaksanaan dan kuasa Allah.
Kebenaran Allah tidak akan pernah menurunkan derajat orang yang menerimanya. Pengaruh kebenaran terhadap orang yang menerimanya senantiasa akan cenderung meninggikannya …
Mereka yang disucikan melalui kebenaran itu adalah rekomendasi yang hidup dari kuasa kebenaran itu dan menjadi sebagai wakil-wakil Tuhan mereka yang telah bangkit dari antara orang mati. Agama Kristus akan menghaluskan selera, menyucikan pertimbangan, mengangkat, memurnikan, dan memuliakan jiwa, menjadikan orang Kristen itu makin lebih sesuai dengan masyarakat malaikat-malaikat surga.
Allah mengajak kita untuk mengisi hati kita dengan pikiran-pikiran yang besar dan suci…. Dengan suatu roh untuk menerima ajaran-ajaran itu tidak ada satu orang yang tidak memperoleh pikiran yang menolong dari membaca satu bagian dari ayat dalam Alkitab.
Hidupku Kini, Hal. 264