Kuasa Menyucikan dari Kebenaran
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus. Efesus 1:18
Semua pengetahuan yang benar dan perkembangan yang sejati mempunyai sumber dalam pengetahuan akan Allah. Bagaimanapun dibolak-balik, baik dari segi jasmani, dari segi pikiran dan dari segi rohani; dan dalam cara apapun kita memandangnya, terpisah dari kutuk dosa, pengetahuan ini dinyatakan. Jurusan apapun yang kita tempuh untuk menyelidik dengan tekad yang bulat dengan tujuan mencapai kebenaran, kita akan berkenalan dengan makhluk Kecerdasan yang luar biasa yang tak kelihatan, yang bekerja di dalam diri sekalian orang. Pikiran manusia dihubungkan dengan pikiran Allah yaitu yang terbatas dengan Yang tak terbatas. Hasil dari hubungan erat yang demikian terhadap tubuh, pikiran, dan jiwa tak dapat dibayangkan.
Di dalam hubungan ini pendidikan tertinggi diperoleh. Itu adalah metode perkembangan Allah sendiri. “ Hendaklah engkau berdamai dengan Dia,” adalah beritanya bagi bangsa manusia.
Sementara manusia berbakti dan mempelajari tema yang “ingin diketahui oleh malaikat-malaikat,” ia boleh bersahabat dengan mereka…. Ia dapat hidup di dunia ini dalam suasana surga, memberikan kepada dunia yang berduka dan orang yang ditimpa pencobaan pengharapan dan kerinduan terhadap kesucian, semakin lama pergaulannya sendiri dengan Yang tak kelihatan semakin erat, sama seperti dia yang berjalan dengan Allah, lebih lama lebih mendekati ambang pintu dunia yang kekal, sampai pintu gerbangnya terbuka, dan ia masuk di sana. Ia tidak akan merasa canggung. Suara-suara yang akan menyambutnya adalah suara-suara makhluk-makhluk yang suci, yang dulunya tak kelihatan, yang menjadi kawan-kawannya sewaktu berada di dunia- di sini ia belajar mengenal dan mencintai suara-suara itu. Orang yang hidup dalam pergaulan dengan surga melalui firman Allah akan merasa seperti di rumah sendiri di dalam pergaulan surga.
Ia akan memperoleh semua kebenaran melalui tuntunan “Roh kebenaran.” … Pada pemandangan surga ia yang amat indah.
Hidupku Kini, hal. 266