Datangnya Roh Kudus
Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: “Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?” Ia menjawab aku: “Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?” Jawabku: “Tidak, tuanku!” Lalu ia berkata: “Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!” Zakharia 4:12-14
Hubungan Roh Kudus yang terus-menerus dengan gereja (jemaat) digambarkan oleh Nabi Zakharia dengan suatu contoh lain, yang berisikan suatu pelajaran yang luar biasa yang mendorong semangat kita. Nabi itu berkata: “Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu dibangunkannyalah aku seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya. Maka berkatalah ia kepadaku: Apa yang engkau lihat? Jawabku: Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu. Dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya.
“Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: Apakah arti semuanya ini, tuanku?… Maka berbicaralah ia, katanya: Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel bunyinya: bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman Tuhan semesta alam… Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?… Lalu ia berkata: Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan di seluruh bumi!” (Zak 4:1-14).
Dari kedua pohon zaitun itu, cairan (minyak) emas itu mengalir melalui pipa emas ke dalam tempat minyak dari kandil itu, dan terus ke pelita emas yang memberi terang ke Bait Suci. Demikianlah, dari orang-orang kudus yang berdiri di hadapan Allah, Roh-Nya diberikan kepada alat-alat, yaitu manusia, yang ditahbiskan untuk pelayanan-Nya. Tugas dari dua orang yang diurapi itu adalah untuk menyampaikan terang dan kuasa kepada umat Allah. Mereka berdiri di hadapan Allah untuk menerima berkat bagi kita. Sebagaimana pohon-pohon zaitun itu mengalir sendiri ke dalam pipa emas itu, demikianlah para pembawa berita dari surga berusaha menyampaikan semua yang mereka terima dari Allah. Seluruh perbendaharaan surga menanti permintaan dan penerimaan kita; bila kita menerimanya, sebagai giliran kita, kita harus memberikannya. Demikianlah pelita-pelita kudus itu dipelihara tetap menyala, dan jemaat menjadi suatu pembawa terang di dunia ini.
Kamu Akan Menerima Kuasa, hlm. 13