Dua segi harus dipertimbangkan ketika membahas masalah ini: kasih untuk Tuhan (kesetiaan pada tujuan-Nya) dan cinta tanpa syarat untuk anak-anak Anda. Penting untuk mengkomunikasikan cinta kepada semua anak kita dalam perencanaan warisan kita. Jika tindakan terakhir dalam kehidupan orang tua adalah untuk menyingkirkan seorang putra atau putri, seorang anak yang sudah dewasa mungkin akan selamanya berpaling dari Tuhan. Ini akan menyisakan bekas luka pahit yang hampir tidak mungkin dilupakan anak-anak. “Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya..” Amsal 13:22.
Dinamika lainnya adalah bahwa kita harus memberikan pertanggungjawaban kepada Tuhan tentang bagaimana kita mendistribusikan aset kita pada saat kematian kita. Meninggalkan kekayaan yang cukup besar untuk anak-anak yang belum bertobat, untuk tujuan praktis, adalah sama dengan menempatkan sumber daya Tuhan di tangan iblis. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” Matius 10:37.
Jawabannya, tampaknya, adalah keseimbangan. Anda tentu ingin memberikan yg cukup untuk anak dan cucu Anda demi untuk mengomunikasikan cinta dan perhatian Anda atau memenuhi kebutuhan praktis mereka seperti dalam hal pendidikan. Pemberian aset non tunai, seperti harta benda dan pusaka keluarga, juga bisa menyampaikan hal tersebut.
Sebelum Raja Daud meninggal, dia memberi tahu putranya Salomo bahwa dia mengatur meninggalkan sebagian besar asetnya untuk membangun rumah Tuhan. “Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang.” 1 Tawarikh 22:14.
Anda dapat yakin bahwa Daud meninggalkan warisan yang murah hati untuk Salomo dan semua anaknya, tetapi tidak ada keraguan bahwa sebagian besar kemakmurannya digunakan untuk membangun rumah Tuhan. Ini adalah contoh yang sangat baik bagi orang tua Kristen hari ini. Orang tua memberikan teladan abadi dan membuat kesan yang kuat ketika anak-anak mereka melihat bahwa mereka memilih untuk mencari kerajaan Allah terlebih dahulu dengan perencanaan tanah milik mereka.
Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati. Amsal 20:21.
-Doug Batchelor-