KONVOI MOTOR TRANSKONTINENTAL

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Setelah Perang Dunia I, para pemimpin di Washington AS, prihatin tentang keadaan jalan raya nasional. Mobil masih merupakan penemuan yang relatif baru, sehingga sebagian besar perjalanan lintas negara bagian bergantung pada beberapa rel kereta api yang melintasi negara tersebut. Departemen Perang AS ingin tahu apakah jalan di negara itu dapat menangani pergerakan unit Angkatan Darat dari pantai timur ke barat melalui jalan darat. Sebagai ujian, Transcontinental Motor Convoy — sekitar 80 kendaraan militer dan 280 tentara — melakukan perjalanan darat yang epik dari Washington, D.C. ke California. Tanggal dimulainya adalah 7 Juli 1919.

Bak kavaleri kuno, regu pengintai dikirim mendahului konvoi untuk memeriksa kondisi yang ada di depan, bedanya mereka menggunakan motor Harley-Davidsons, gantinya kuda. Konvoi tersebut melewati jalan tanah, jalan setapak yang berkelok-kelok, jalur pegunungan yang turun naik, dan pasir gurun yang terus bergeser di sepanjang rute yang sekarang disebut Interstate 80.

Banyak daerah yang hampir tidak bisa dilalui, dan mereka sering kali harus mendorong atau menarik truk-truk besar pada musim panas tersebut. Kendaraan tersebut sering mogok, terjebak dalam pasir apung dan lumpur, serta tenggelam saat jalan dan jembatan runtuh di bawahnya. Terlepas dari kesulitan, 62 hari setelah meninggalkan Washington, DC, konvoi mencapai San Francisco. Mereka menempuh 3.251 mil, rata-rata 58 mil sehari dengan kecepatan rata-rata 6 mph. Laporan resmi Departemen Perang menyimpulkan bahwa jalan yang ada di Amerika Serikat “sama sekali tidak mampu memenuhi persyaratan lalu lintas saat ini”.

Salah satu perwira Angkatan Darat dalam konvoi itu adalah Letnan Kolonel Dwight D. Eisenhower yang berusia 28 tahun, yang kemudian mengatakan jalan yang mereka temui “bervariasi dari rata-rata hingga tidak ada jalan”. Eisenhower tidak pernah melupakan pengalaman yang melelahkan ini, dan salah satu hal terpenting yang dia lakukan setelah menjadi presiden adalah menciptakan sistem jalan raya antarnegara bagian. Konstruksi dimulai pada tahun 1956, dan seluruh sistem antarnegara bagian sekarang memiliki panjang total 46.837 mil. Ini adalah sistem jalan raya terbesar di dunia dan proyek pekerjaan umum terbesar dalam sejarah.

Tahukah Anda bahwa Alkitab berbicara tentang pekerja jalan raya yang akan pergi mendahului Yesus? Suara seseorang yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!” (Yesaya 40: 3). Yohanes Pembaptis tidak hanya memenuhi nubuatan ini, tetapi kita juga dapat membantu membuat jalan lurus yang membimbing orang lain ke surga.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *