Iman adalah kata yang tidak selalu kita gunakan dalam kosa kata kita sehari-hari. Ini sering diturunkan ke bidang teologi. Tapi sebenarnya, iman adalah dasar dari perjalanan kita sehari-hari dengan Tuhan. Sederhananya—itu percaya kepada Tuhan. Setiap kali Anda duduk di kursi, Anda memiliki “keyakinan” bahwa kursi itu akan menopang Anda dan tidak runtuh di bawah Anda. Iman adalah percaya bahwa Tuhan akan menopang kita melalui suka dan duka.
Banyak orang memiliki iman yang kuat ketika segala sesuatunya berjalan baik dalam hidup mereka, tetapi ketika badai datang, mereka kehilangan pegangan pada Tuhan. Itu mengingatkan saya pada ilustrasi sederhana dari bidang penerbangan. Sebagai pilot, salah satu ungkapan yang terkadang saya gunakan adalah “buta terbang”. Ini berarti bahwa ketika visual luar Anda dilenyapkan oleh awan, cuaca buruk, atau kegelapan, Anda menerbangkan pesawat hanya dengan mengandalkan instrumen. Agak menakutkan ketika Anda pertama kali belajar bagaimana memercayai apa yang ada di panel di depan Anda dan tidak khawatir tentang kegelapan di luar. Tapi tanpa itu, Anda ditakdirkan untuk jatuh dan terbakar!
Melatih kepercayaan kepada Tuhan ketika segala sesuatunya gelap dan suram membantu iman kita tumbuh kuat. Saat kita mengembangkan hubungan dengan Yesus melalui pelajaran Alkitab dan doa setiap hari, kita belajar bahwa Dia benar-benar mengasihi kita dan memikirkan kepentingan terbaik kita. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11). Semakin kita mengenal kasih Tuhan, semakin kita percaya kepada-Nya.
Setiap orang Kristen diberi ukuran iman oleh Allah (Roma 12:3). Sungguh menakjubkan apa yang bahkan bisa dilakukan oleh sedikit iman. Yesus berkata, “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20).
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibrani 11:1.
-Doug Batchelor-